Untuk kesekian kalinya, Disty kembali ke laboratorium tempatnya mengandangkan monster-monster itu. Mulai dari perilaku Hardi yang mencurigakan, Hardi yang bisa mendeteksi laboratorium ini, Hardi yang mematikan alat komunikasinya akan bertarung dengan si cakram merah, sampai tracker dan alat pemonitor vital di kostum Hardi yang lagi-lagi mati. Semua ketidak-beresan itu membuat otak Disty terus memanas. Ia sampai mengirim Aldo untuk mengecek lokasi Hardi, tapi sampai sekarang tak ada kabar apa pun.
Mungkinkah ini terjadi karena dirinya terlalu menjaga perasaan anak itu? Mungkinkah ia terlalu mengharapkan loyalitas dan kepercayaannya? Semakin besar kepercayaan seseorang, semakin besar pula rasa sakit yang diderita orang tersebut bila dikhianati.