Sisi Lain

Sebastian tidak menyangka bahwa sosok kurus dengan kulit kuning langsat yang muncul dari balik pintu apartemen milik Ivena--bukan sosok yang selalu akrab di penglihatannya akhir-akhir ini. Wanita di depannya kini menatap Sebastian dengan alis terangkat dan bersidekap, menghalangi pandangan Sebastian yang berusaha mengintip ke dalam apartemen. Pandangan menilai tersorot jelas pada bola mata coklat tua itu, membuat Sebastian ingin melemparkan tatapan tajam karena sikap menantang yang ditunjukkan wanita asing di hadapannya.

Berusaha menekan egonya, Sebastian menghela nafas pelan. “Apa benar ini tempat tinggal Ivena?”

Wanita asing itu mengeryit. Memiringkan kepala, sosok itu berucap dengan volume yang cukup keras. “Racun? Ada tamu buat lo.”

Kerutan di dahi Sebastian terlihat jelas. Derap kaki yang terdengar membuat tatapan Sebastian beralih, menatap tepat pada sosok yang terbelalak lebar dari balik tubuh wanita asing. Pria itu mengulas senyum tipis. “Hai Ivena.”

“Bapak?!”