Sang Penguasa VS Sang Pemimpin

“Sakit kak!”

Mengabaikan protes dari Annika, sang kakak mendelik dan kembali menarik telinga Annika hingga sedikit memerah, “Coba ulangi lagi ucapan kamu barusan.”

Annika merengut, memilih untuk diam dan mengusap telinganya yang menjadi korban kekerasan Ayodya. Sebastian dan Ivena hanya menjadi penonton, tidak mau terlibat dalam ‘percakapan’ antar kakak-beradik yang makin memanas itu.

“Sekali lagi kamu ancam Sebastian, kakak bakal telpon Arjuno dan suruh dia ke sini.”

Skak mat.

Ancaman dari Ayodya berhasil membuat raut Annika semakin bertambah masam. Ia beranjak pergi, memasuki kamar dan menutup pintu dengan cukup keras hingga Sebastian sedikit terlonjak dari tempat duduknya. Ia tidak habis pikir, darimana Dwino bisa bertemu gadis-gadis yang unik ini?

“Maaf ya kalau kata-kata Annika sedikit kasar, dia lagi datang bulan,” ucap Ayodya dengan santai, tidak peduli dengan Sebastian yang malu mendengar informasi itu.