Malam itu, Sebastian tidak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan gadis yang menarik perhatiannya saat ia berada di kota Surabaya.
Seperti hari-hari sebelumnya, Sebastian dan teman-temannya berkumpul di rumah Dwino. Mereka memang sering mengadakan kumpul-kumpul. Entah itu membahas masalah pekerjaan, atau sekadar bercerita hal-hal random.
Namun malam ini, mereka berkumpul karena alasan khusus.
Untuk pertama kalinya, mereka akan bertemu dengan kekasih Dwino yang--konon katanya--anak dari salah satu konglomerat di Indonesia dan juga memiliki adik yang ganas. Mendengar cerita-cerita Dwino selama ini tentang sang kekasih dan adiknya, tentu membuat Sebastian dan yang lain penasaran.
“Eh, kira-kira adiknya Aya secantik kakaknya juga gak ya? Kan bisa gue pepet.”
Sebastian mengeryit mendengar Chandra berbisik pada Benjamin--dan berhubung pria itu berbisik dengan suara yang cukup keras, Sebastian dan temannya yang lain juga ikut mendengar bisikannya dengan jelas.