24. Dua Episode yang Terpisah

Azmi: Tatapannya melenakan

Bising suara bis masih bermain-main di ingatanku. Aroma dari berbagai penumpang yang berpeluh bercampur dengan parfum beraneka merek. Perpaduan itu menghasilkan aroma yang tidak karuan dan menusuk tajam indra penciumanku. Geram dan kesal dengan suara sumbang yang saling bersahutan. Namun, pemandangan sepanjang jalan membuatku memaafkan keadaan itu. Tentramnya hati membuatku berdamai dengan penjahat dunia sekalipun. Tapi semua pemandangan itu harus merelakan keindahannya tertutupi oleh makhluk lain. Makhluk Tuhan yang diciptakan dengan indah tak terkira. Makhluk itu bernama perempuan.