Penawaran Menarik

"Sejauh mana kalian sudah berhubungan " wajah ayah begitu tajam menatap wajah sembabku. Aku terisak kecil di dekapan bunda. Sedari tadi ayah memarahi tindakanku yang memalukan itu.

"Sudahlah yah, mungkin memang Gio jodoh terbaik untuk Naily" Bunda mengusap puncak kepalaku memberi ketenangan.

"Tapi lihatlah dia! Dia itu seorang duda beranak satu! Apa kata orang? Dasar anak tak tahu diuntung bisanya malu-maluin keluarga!" Bentak ayah. Bunda mulai terbawa emosi dengan sikap ayah.

"Memangnya ada yang salah dengan duda? Kamu yang tidak pernah muda! Biarkan mereka mengekspresikan cintanya. Yang penting masih tau batasan"

"Memangnya kamu yakin dengan Gio? Dia juga lelaki dewasa normal. Terlalu bahaya untuk gadis seumuran Naily"

"Bunda percaya dengan Gio. Karena dia tidak mungkin menghancurkan Naily jika memang dia mencintai Naily"

"Sudahlah, urus saja anakmu itu" ayah meninggalkan kami di ruang keluarga. Bunda menenangkan tangisanku yang tak kunjung reda.