Gadis dengan surai hitam itu meletakkan buket bunga tulip ungu itu ke atas batu nisan. Tangannya mengusap pelan sebuah nama yang terukir di nisan tadi. Park Hyo-jin. Di samping tempat peristirahatan ibunya, ada sebuah makam yang biasanya selalu mereka berdua kunjungi berdua, makam ayahnya.
"Ibu ... Ayah. Aku harap kalian berdua bahagia di sana."
Salju kembali turun dari langit secara perlahan. Kepala gadis itu mendongak ke atas menatap langit yang dipenuhi hiasan kepingan es putih yang jatuh ke bawah. Menakjubkan. Begitu indah. Ia kembali menunduk.
"Mom, biasanya kita selalu mengunjungi makam ayah tapi sekarang aku yakin mommy senang karena sudah bersama dengan ayah. Semoga kalian berdua tenang di sana. Tetap awasi Seomi, ya."