CHAPTER 23 : THE SHARP MOUTH

Pagi ini di apartemem milik Mark terlihat seperti biasa. Haena sedang memasak sarapan untuk dirinya dan kekasihnya, sedangkan Mark si pemilik apartemen saja belum bangun dari tidurnya. Kemarin malam mereka tidur pukul dua belas malam karena Haena ingin menonton film bersama dengan Mark, sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama.

"Ck, si pemalas itu jam segini masih tidur. Betapa baiknya aku pagi-pagi sudah memasak untuknya." umpat Haena sambil menggoreng nasi yang sudah dibumbui itu. Haena yang masih sibuk memasak tidak menyadari jika seseorang mendekatinya dan memeluknya dari belakang. Tentu saja Haena kaget karena dipeluk secara tiba-tiba.

"Ish, kamu mengejutkanku, Mark." kata Haena kesal.

Cup

Sebuah kecupan ringan mendarat pada pipi gembil Haena. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Mark. "Pagi-pagi kenapa sudah mengomel sih? Awas cepat tua."

"Apaan sih! Sudah sana lebih baik kamu duduk diam daripada harus menggangguku memasak." kata Haena ketus.