Lembar Limabelas

KEMBALI kuamati ia, dengan setengah hati. Bersama satuan sepuluh jemari, juga telapak tanganku yang membasah karena gugup. Rasa canggung yang menyergap, pun kian mendorongku untuk bergerak gelisah; begitu berbanding terbalik akan raut tenang pria yang hanya menatap lurus, tengah memberikan fokus pada jalan berhias temaram lampu di sisi kanan dan kirinya.

Irisku lantas terpejam singkat, bersama sumpah serapah yang tersimpan disela-sela sisa kewarasanku. Jangan salah paham dulu. Umpatan yang ingin kulontarkan, tak disiapkan untuk pria yang berhasil menyedot seluruh atensiku kini. Melainkan untukku. Ingin tau alasanya? Tentu saja karena Nam Jungkook yang berhasil mengacaukanku. Konyol sekali, rasanya.