Jamie memejamkan kedua matanya setelah melihatku menganggukkan kepala. Dia sungguh tampak terpukul mendapati ini dariku. Lalu dia menjatuhkan kepala di antara kedua tungkainya, bertumpu pada kedua tangannya.
Entah bagaimana, aku seolah bisa turut merasakan apa yang sedang dirasakannya.
Aku terpaku melihatnya bertingkah seperti itu. Jamie, setahuku dia bukan orang yang dengan mudah memperlihatkan kelemahannya di depan orang lain, termasuk diriku. Selama aku mengenalnya, Jamie tidak pernah terlihat terpukul seperti ini, meski pada saat aku pernah menolaknya, pada saat aku mengatakan yang sejujurnya tentang perasaanku. Jamie memang terlihat kecewa, akan tetapi dia tidak pernah tampak seperti apa yang sedang kulihat di hadapanku sekarang. Dia adalah pria yang selalu terlihat kuat dan ceria.