Suara melengking dan menyakitkan Sarah Branch terus terngiang di kedua telingaku. Kata-katanya menghantui.
Kepalaku bergemuruh oleh pikiran-pikiranku yang tambah kacau setelah pertemuanku dengan wanita itu malam ini.
Aku tidak ingat bagaimana aku bisa berjalan pulang ke apartemenku. Yang kutahu, tahu-tahu aku sudah sampai dan terheran-heran sendiri ketika mendapati diriku sudah berdiri di luar gedung apartemenku.
Setelah aku berhasil membuka kunci pintu gedung, dengan terseret-seret aku melangkahkan kakiku satu per satu menaiki tangga menuju lantai tiga. Pikiranku berada jauh berkilo-kilo meter dari tubuhku. Sambil berjalan naik, aku terus memikirkan malam ini, memikirkan Mike dan menghubungkannya dengan apa yang Sarah katakan kepadaku. Mataku tetap tertuju ke sepatuku, sampai-sampai aku tidak memperhatikan ketika tetanggaku menyapa diriku di tengah jalan saat sedang menaiki tangga. Kepalaku seolah lepas dari tubuhku.