Meet Bacilio

Kalantha berbalik untuk melihat ke arah sumber suara. Ah, Bacilio. Kalantha melihat Bacilio dengan wajah yang sangat datar. Tidak ada ekspresi seperti kaget karena telah ketahuan atau ketakutan. Mata dewi alam itu turun ke bawah dan mendapati tangan ayahnya yang berlumuran dengan tanah. Ah, ternyata dewa hutan itu baru saja berkebun di kebun ibunya.

Bacilio kemudian membasuh tangannya dengan air yang ada di cawan. Air itu harusnya menjadi air minum dewa itu. Selesai dengan itu, Bacilio lalu melihat Kalantha. Pria itu begitu merindukan putrinya ini. Ia ingin memeluknya tapi Bacilio Tahu kalau Kalantha akan mendorong tubuhnya sehingga ia harus mengubur keinginannya barusan.

“Apa kau sedih?”

“Bukan urusanmu, Bacilio.”

Bacilio tersenyum miris saat mendengar namanya keluar dari mulut putrinya. Tak ia sangka Kalantha berani melakukan itu. Putrinya yang dulu sopan dan sangat menghormatinya. Kalantha sendiri sengaja menggunakan

“Ada apa kau kemari?”