[perdebatan yang mengerikan]

Bel sekolah kembali berbunyi mendakan jam pelajaran telah selesai

Teng.. !!Teng.. !!Teng!!

"yey pulang!!!" sorak semua murid yang sekelas dengan Zara

"yey akhirnya bisa ke perpus juga" ucap Zara pelan penuh dengan semangat

"Nicu kau maukan menemaniku ke perpustakaan hari ini" lanjut Zara berbisik pada Nicu yang berdiri dibelakang bangkunya

"hmm...hmm" Nicu dengan cepat menganggukkan ajakan Zara

"Zara, kamu pulang dengan siapa?" Lucas tiba-tiba bertanya pada Zara yang didengar langsung oleh Elena dan membuatnya merasa iri dan kesal

Dasar gadis gila sepertinya dia ingin merebut Lucas dariku

Bisik Elena pelan

Zara perlahan menoleh kearah Lucas dan menjawabnya dengan sedikit kekeliruan

"dengan Nicu- eh maksudku sendiri"

"kalau gitu, pulang bareng yuk" ajaknya

"hmm hari ini aku sedikit sibuk disekolah jadi kau duluan saja" tolaknya dengan tersenyum

"hmm oke lah"

Satu persatu murid yang ada dikelas Zara pun mulai melangkah keluar kelas menuju rumahnya masing-masing, begitu pun dengan Lucas yang meninggalkan Zara dikelas

"Nicu apa menurutmu Elena menyukai Lucas?" tanya Zara saat berusaha berdiri dan dibantu oleh Nicu mengarah keluar kelas dengan menyandang ransel biru di punggungnya

"hmmm dari yang ku lihat sih begitu"

"menurutmu apa alasannya?"

"mungkin Elena menyukai tubuh Lucas yang tinggi dan wajah nya yang tampan"

"ouh begitu" jawabnya pelan

"tapi kenapa kau menanyakan pertanyaan ini padaku?apa kau cemburu melihatnya dekat dengan Elena saat dikantin tadi?" jelas Nicu sekaligus memberi pertanyaan yang mencurigakan pada Zara

"ng...tidak aku tidak cemburu" Zara tampak gugup saat menjawab pertanyan Nicu

"ayo cepat kita harus sampai disana sebelum perpustakaan itu tutup" lanjutnya mengalihkan pertanyaan Nicu

"iya nona Bell" balasnya dengan senyum lebar menyembunyikan rasa kesalnya

Nicu berjalan disamping Zara sambil memapahnya agar segera sampai di perpustakaan sekolah sebelum jamnya berakhir

"akhirnya sampai juga, bagaimana dengan lututmu Zara?" tanya Nicu seraya mendudukkan Zara disebuah kursi baca yang ada didalam perpustakaan yang terlihat sepi pengunjung

"lututku sudah tidak terasa sakit lagi, mungkin karna obat oles yang diberi Lucas padaku saat di UKS tadi" Zara menjawabnya dengan tersenyum tampak seperti sangat bahagia

Luca...lucas...lucas..dan lucas

Kenapa hari ini aku selalu mendengar namanya saat berada didekat Zara

Ujar Nicu dengan sangat kesal saat mencarikan buku yang dimantai Zara untuk dibaca

"Nicu, apa kau tau Lucas itu baik sekali, tadi pagi saat aku terlambat dia membantuku memanjati pagar tembok sekolah, trus dia menyapaku saat pertama memasuki kelas, dan memilih duduk disampingku, oh dia baik sekali"

tutur Zara saat Nicu berdiri disamping Zara dengan memegangi beberapa buku yang diminta Zara

Mendengar ucapan Zara, telinga Nicu terasa memanas dan wajahnya mulai memerah, dia sangat marah karena Zara terus saja Memuji Lucas dihadapannya sejak berjalan dari kelas hingga sampai di dalam perpustakaan

"oh dia baik sekali, wajah nya juga manis sekali" ucap Zara membayangkan wajah Lucas dibenaknya

Brukh!!

"Lucas... Lucas.... Lucas!!"

"sudah cukup Zara, aku tidak ingin mendengar nama pria itu lagi, aku sudah muak mendengarnya, semua orang selalu saja membahasnya, begitu juga dengan mu... Zara"

Suara hentakan buku diatas meja yang kuat disusul dengan ujaran kemarahan yang tak sengaja terlontar dari mulut manis Nicu, sontak membuat Zara terkejut

"Nicu!! kau kenapa? Ada apa dengan mu?" tanya Zara yang heran sekaligus takut melihat Nicu yang tiba-tiba saja meledak seperti bom

"Zara dengarkan aku baik-baik, jika kau menyukainya katakan saja! aku tidak peduli, tapi jangan lakukan ini terus dihadapan ku, apa kau tau, kau telah menyakitiku hari ini!" Nicu menarik lengan Zara hingga membuatnya berdiri berhadapan dengannya

"aku...aku tidak menyukainya, memangnya apa yang sudah ku lakukan?" jawab Zara gemetar melihat wajah Nicu yang begitu merah

"jawab Nicu apa yang ku lalukan hingga menyakitimu seperti ini?" lanjut Zara menatap Nicu yang siap akan melemparkan beberapa buku yang ada di tangannya kearah rak buku yang tak jauh dari mereka

Bukh!!

Nicu melempar beberapa buku ditangannya

Wajah Zara pucat dan tubuhnya gemetar melihat kemarahan Nicu yang sedang berhadapan dengannya

"kau tidak tau apa yang kau lakukan Zara? Oh Zara yang benar saja, kau baru saja memuji-muji pria itu di depan ku dan bertanya ini itu tentangnya padaku, apa kau tidak menyadarinya!!ha..?!" tutur Nicu dengan dengan sedikit tersenyum

"Ni...Nicu..a..ku tidak tau ji..jika kau tidak menyukainya" ucap Zara terbata-bata karna tak sanggup menahan tangisnya yang mulai pecah

Nicu hanya diam dan menatap tajam mata Zara yang berlinang air mata sambil melempar buku yang ia pegang

"Ni...Nicu kau membuat ku takut hiks..hiks..." tutur Zara sedikit menarik kedua tangan Nicu

Nicu hanya diam dan wajahnya semakin memerah

"Nicu aku takut ku mohon hentikan hiks..hiks..." ulang Zara melihat Nicu yang terus saja melempar buku-buku yang ada ditangannya

"AKU! TIDAK AKAN MENGHENTIKAN APAPUN YANG KU LAKUKAN INI!! SEBELUM KAU MENJAWAB SEMUA PERTANYAANKU ITU!!!" teriak Nicu membelakangi Zara karna ia tak ingin membentaknya secara langsung tapi itu sama saja

Sesaat setelah Nicu membentaknya, Zara yang terlihat sangat takut dan gemetar itu langsung memeluk Nicu yang sedang membelakanginya itu

"hiks...hiks...Nicu aku takut sekali ku mohon hentikan...a..aku akan mengatakan semuanya nanti dirumah hiks..hiks..." ucapnya memeluk erat tubuh Nicu yang terasa panas sambil membenamkan wajahnya yang penuh dengan tumpahan air mata dipunggung Nicu

"Nicu...ku mohon padamu, ku mohon hentikan aku takut sekali" ucap Zara dengan suaranya mulai serak

Nicu yang menyadari hal itu langsung membalikkan tubuhnya dan mendongakkan sedikit kepala Zara agar ia dapat melihat matanya yang mulai bengkak dengan wajah yang pucat

"sudah jangan menangis lagi...matamu sudah mulai membengkak"

Hiks...hiks..hiks...

Nicu mngusap air mata yang terus saja mengalir membasahi pipi Zara yang pucat dengan tangan kanannya

wajah Nicu masih memerah tapi ia berusaha menahannya agar tidak sampai menyakiti Zara lebih jauh lagi

"Zara maafkan aku...aku tidak bisa menahannya, ku mohon maafkan aku" ujar Nicu membalas pelukan Zara dengan penuh rasa bersalah

Ia bisa merasakan bagaimana takutnya Zara saat ini hingga membuat tubuh Zara gemetar dan dingin

Dengan cepat Zara mengangguk, berarti ia telah memaafkannya

Nicu membenamkan wajahnya di leher Zara

"Maafkan aku, karna telah membuatmu takut dan menangis" bisik Nicu pelan

"Nicu!kau menangis?" ucap Zara merasa lehernya telah basah

Nicu hanya diam saja dan tak menjawab apapun, dia merasa tubuhnya mulai melemah dan ambruk dipelukan Zara

"Ni..Nicu tenang lah ku mohon bertahan lah" ucap Zara berusaha memapah tubuh Nicu keluar dari perpustakaan

"Zara..aku bisa berjalan sendiri, lepaskan!,  aku tidak ingin menyakitimu lagi" Nicu menguatkan kakinya untuk berjalan sendiri berdampingan dengan Zara menuju rumah

Tbc....