"Kau sangat hebat menggunakan perisai dan pedang, menurutku kau cocok menjadi kesatria"
"Tidak-tidak, Yizreal lebih cocok menjadi ranger atau pendekar"
"Apa kau tidak lihat, gerakan dan tekniknya yang sangat hebat tadi"
"Aldo, apa kau lupa kalau Yizreal yang menemukan beberapa jebakan saat kita akan kembali"
Dan begitulah perdebatan antara Aldo dan Mii di bar guild, mereka entah kenapa seperti itu sementara Yizreal yang di sebelah Mii hanya melihatnya dengan senyuman masam
Hari telah menjelang malam dan quest baik itu dari Aldo dan Yizreal sudah selesai, dan bar ini juga akan semakin ramai
Ada beberapa orang yang mabuk atau sekedar makan saja, atau ada yang melepas penat atau sekedar menggoda lawan jenis
Yizreal memandangi sekeliling sambil tersenyum kecil, hal ini merupakan kerinduannya selama lima tahun belakangan ini
" " Jadi Yizreal, kau ingin menjadi apa?! " " ucap Aldo dan Mii bersamaan
Sementara Yizreal sendiri yang mendapat pertanyaan mendadak hanya bisa terdiam beberapa saat untuk memikirkan kata-kata yang tepat
"Aku lebih suka menjadi Pengembara"
" " HAA...?!?!" "
'Sepertinya ini akan panjang' pikir Yizreal karena melihat ekspersi yang tidak mengenakkan di wajah keduanya
"Yizreal... apa kau yakin akan hal itu, coba pikirkan lagi, jika kau menjadi kesatria, keuangan dan masa depanmu akan terjamin, melihat kemampuan saat ini" kata Aldo
"Itu benar atau jika kau menjadi ranger, dirimu juga tidak perlu memusingkan tempat tinggal" kali ini Mii mengutarakan pendapatnya
'Huh...' mereka salah paham rupanya
"Maksudku.. aku ingin pergi mencari hal baru di tempat yang baru, aku juga memiliki keinginan kedepannya, namun saat ini aku akan berfokus masuk akademi Religos dulu"
Mendengar jawaban dari Yizreal Aldo dan Mii saling bertatapan sebelum tersenyum kering
"Aku kira kau bisa dengan mudah melewati sekelsinya"
"menurutku kau bisa melewatinya dengan mudah"
"Ya.. Ya... aku berterima kasih atas sarannya" melambaikan tangannya sambil memasang ekspresi datar
Mii yang melihat hal itu seketika langsung menegur Yizreal panjang dan lebar, sementara Aldo yang melihat Yizreal di marahi hanya bisa memasang wajah itu
'Sudah ku duga, ini akan panjang'
Suara burung saling berkicau menandakan hari telah berganti, dan aktifitas pun akan di mulai
BRUAK...
"Huh.. letihnya" ucap Yizreal sambil masuk kedalam Guild dengan badan yang telah basah berkeringat
Beberapa staff guild hanya bisa menghela nafas melihat perilaku Yizreal selama tiga hari ini, dan selama itu Yizreal tinggal di guild
Selaku guild master, Ainzack, telah mengizinkannya juga. Kenapa Yizreal dan Guild master bisa akrab, itu karena dua hari yang lalu Ainzack terkena penyakit kaki atlet dan meminta salah satu staff untuk mencarikan obatnya
Namun obat itu sedang tidak ada di pasaran dan para alkemi dan tabib juga tidak memiliki bahan untuk membuatnya
Dan di saat itu Yizreal kebetulan mempunyai obat itu yang telah dia racik saat waktu senggang dan memberikannya pada Ainzack
Di kamar Yizreal yang sederhana, dia mengambil baju ganti yang menurutnya cukup bagus untuk pergi ke akademi dan segera membersihkan diri
Tak perlu waktu lama untuk mempersiapkan diri Yizreal tak lupa makan untuk sarapannya dan segera berpamitan pada staff yang lain
Yizreal tidak mengetahui kapan akademi memulai seleksinya dan alhasil Yizreal sampai di depan gerbang akademi yang masih tertutup
"Apa aku terlalu bersemangat?" ucapnya
Jadi Yizreal memutuskan untuk pergi ke tengah kota, karena hari masih pagi dan udara juga masih segar
Di perjalanannya, banyak toko-toko mulai buka dan para pedagang sudah siap untuk berjualan
Yizreal menyempatkan dirinya membeli beberapa apel untuk di makan sendiri
Sesampainya di tengah kota dan mencari tempat duduk yang nyaman, Yizreal mengamati sekitar dengan tengang
Ada anak kecil yang membantu orang tuanya, ada yang bermain atau sedang melakakukan sesuatu
'Benar-benar sesuatu' pikri Yizreal
Tak lama berselang Aldo dan Mii melewati tempat Yizreal melihatnya sedang bersantai, jadi mereka berdua memutuskan untuk menghampirinya
"Oi... apa yang di lakukan calon pelajar disini?" ucap Aldo
"Menikmati hidup dan indahnya dunia"
"HA... oi, kau masih muda jadi jangan berkata bijak seperti itu" balasnya jengkel
"Itu kata-kata guruku jika ada orang tempramental dan kurang pandai meihat situasi"
"Apa kau bilang.." kata Aldo yang sudah terpancing
"Sudah lah Aldo..... jadi Yizreal, berhubung kami berdua bertemu dengan mu ada yang kami tanyakan" kali ini Mii yang menengahi
"Apa itu?" tanya Yizreal penasaran
"Ehem.. itu" lalu Mii melihat Aldo
"Ha.. kenapa aku?" dengan menujuk dirinya sendiri, namun Mii melihat Aldo dengan cemberut dengan wajah yang memerah
"Baik lah... jadi, begini, Mii kagum dengan keahlianmu, jadi gadis ini ingin menjadi lebih berguna lag- Aw... kenapa kau mencubitku" namun Mii sudah mempelototi Aldo
"Sial... jadi Mii ingin lebih berguna lagi dalam pertempuran, tapi dirinya sudah terbiasa dengan sihir, jadi apa kau ada saran?"
Setelah Aldo mengatakan itu, Mii melihat Yizreal dengan penuh harap
"Jadi kak Mii ingin minta saran dari ku untuk lebih berperan dalam pertempuran, namun apa yang bisa di lakukan kakak selain menggunakan sihir, begitu?'' dan di balas anggukkan
"Bisa aku lihat kedua tangannya" pinta Yizreal dan Mii mengulurkan kedua tangannya
Yizreal langsung saja memegang kedua tangan itu dan mengelusnya perlahan, namun Aldo yang melihat itu langsung melihat Yizreal tengan tatapan tidak suka
"Kak Aldo... aku tidak merebutnya" balas Yizreal, walau dia tidak melihatnya
Sementara Mii yang tau tindakan Aldo segera menatapnya dangan tajam hingga membuat Aldo sedikit ketakutan
"Tangan kakak agak kasar, apa kakak dulu pernah menggunakan pisau atau belati sebelumnya?" tanya Yizreal
"Hm... jika dipikir kembali, dulu aku pernah di ajari menggunakan pisau dulu untuk perlindungan diri, namun aku lebih condong dengan sihir" jawab Mii dengan mengingat masa lalunya
"Oh... waktu kau berlatih bersama paman Ben" ucap Aldo
"Itu benar, aku tak tau bagaimana keadaan desa sekarang, namun aku bisa menggunakan pisau walau sangat buruk" lalu Mii menghela nafasnya
"Jadi kak Mii, apa pernah mendengar Witch Assassin?"
"Eh... apa itu, aku baru pertama kali mendengarnya" balas Mii penasaran
"Witch Assassin, penyihir yang berfokus membunuh lawan dari jarak dekat. Witch Assassin lebih dominan menggunkan sihirnya untuk menyerang, dan saat musuh lengah atau teralihkan, akan menyerang menggunakan pisau atau belati"
"Sedangkan lawan dari Witch Assassin adalah Shadow Assassin. Memang hampir mirip, namun Shadow Assassin mirip seperti pembunuh dalam bayangan, namun penggunaan sihirnya tidaklah dominan seperti Witch Assassin"
"Persamaannya adalah pengguna harus menguasai beberapa kemampuan pembunuh dan sihir yang saling bertolak belakang, dan setahuku hanya satu orang yang bisa melakukannya"
Aldo dan Mii mendengar penjelasan Yizreal sempat terkagum, namun beberapa saat mereka membayangkan pertempuran dengan salah satunya membuat mereka merinding
"B-bukankah itu terlalu kuat?" tanya Aldo
"Itu benar, namun Witch Assassin lebih di untungkan dari pada Shadow Assassin, Witch Assassin bisa mengalihkan musuh dalam jumlah banyak dan mengalahkan satu persatu, sementara Shadow Assassin hanya bisa melawan satu lawan satu"
"J-Jadi... apa aku bisa seperti itu?" tanya Mii
"Itu tidak mungkin"
"Ehh... kenapa?" tanya Mii
"Jika ingin belajar, maka kak Mii harus belajar langsung dengan orangnya, namun orang itu sudah pergi dan kemungkinan tak akan pernah kembali"
Aldo dan Mii paham dengan apa yang Yizreal katakan, orang yang bisa mengajarkan itu pada Mii kemungkinan besar telah meninggal
"Aku paham... jadi tak perlu terlalu di pikirkan" ucap Mii yang merasa bersalah
Memang godaan untuk menjadi Witch Assassin sangat menggiurkan, apa lagi dapat melawan banyak orang sekaligus
"Tapi... " ucap Yizreal yang menarik perhatian keduanya
"Jika kak Mii ingin menjadi Witch Assassin, aku bisa mengajarkannya"
"Eh!"
"Orang itu yang adalah guruku telah mengajarkan banyak hal padaku, bahkan masih ada kemampuan di atas Wicth Assassin atau Shadow Assassin, termasuk keunggulan dan kelemahannya"
"Jadi... Yizreal bisa mengajarkan itu?" tanya Mii yang kembali bersemangat
"Tentu saja... namun apa kak Mii yakin ingin belajar hal itu.. tidak, sekalipun baik itu kak Mii atau bahkan pembunuh atau penyihir paling berpengalaman sekalipun tidak akan bisa mencapainya, karena ada satu syarat yang harus di capai terlebih dahulu"
"Apa itu?" tanya Mii dengan serius"
"Syaratnya adalah.... sebuah rahasia, aku takkan mengatakannya dahulu karena itu adalah cara guru menyeleksi muridnya, apa kak Mii paham"
"Aku paham, tapi bagaimana bila aku mengajarkannya pada orang lain tanpa menggunakan syarat itu?"
"Mudah saja.... mereka akan kehilangan salah satu kemampuan dominan mereka, seperti jika kakak mencoba menjadi Witch Assassin dan gagal, maka kemampuan sihir kakak akan hilang, begitu juga sebaliknya"
Mii pun seketika terdiam mendengar perkataan Yizreal, ini adalah suatu hal yang mempertaruhkan masa depannya
Memang bertanya pada Yizreal adalah suatu keputusan yang sangat tepat, namun walau dirinya sudah mempersiapkan diri untuk resikonya, Mii mulai ragu karena resikonya sangatlah besar
Melihat Mii yang merenung, Yizreal bangkit dari tempat duduknya dan memberikan apel pada Mii
"Jika sudah memutuskan sampaikan saja padaku.... aku akan mengikuti seleksi terlebih dahulu" dan pergi meninggalakan Mii yang sedang menatap apel merah yang di berikan Yizreal
"Oi... Aku tidak di beri?" teriak Aldo yang protes, namun Yizreal memakan apel terakhir di hadapan Aldo dan itu membuatnya semakin kesal