Setelah itu Yizreal di bawa menuju sebuah tempat yang cukup kecil dan di sana ada dua orang yang telah menunggu, dan yang menunggunya juga bukan orang sembarangan
"Aku telah melihat apa yang terjadi selama tes bakat tadi, dan menurutku itu sangat menakjubkan"
Pria berpakaian rapi dan serba hitam, Lukas Veris dan yang di dekatnya adalah senior Mira
Yizreal sudah menduga kalau hal itu akan menarik perhatian, namun sepertinya apa yang di perkiraannya terlalu berlebihan
"Saya menerima pujian itu dengan senang hati"
"Jadi tes ini yang paling penting dari yang lainnya, jadi..... Mira, ambilkan benda itu" ucap Lukas dan Mira segera mengambilnya
Benda yang di bawa Mira adalah sebuah kotak yang di tengahnya terdapat sebuah bola bening, lalu di letakkannya di hadapan Yizreal
"Sentuhlah bola itu dan bola itu akan mengukur mana yang ada dalam dirimu" jelas Lukas cara kerja alat itu
"Bukan maksud menyela, jika anda berharap saya anak berbakat itu salah besar, nyatanya kapasitas mana yang saya punya tidaklah besar" balas Yizreal
"Tidak apa-apa"
Kemudian Yizreal meletakkan tangan kanannya di atas bola dan muncul cahaya dari sana
Terlihat bola itu seperti terisi air berwarna hitam dengan jumlah yang sangat amat sedikit
'Mana pekat macam apa ini' pikir Lukas
'Mana anak ini sangat sedikit sekali' pikir Mira
Walau keduanya melihat bola itu memiliki ekspresi yang sama, namun pikiran mereka jelas-jelas berbeda
Saat tangan Yizreal terangkat, cairan itu menghilang
"Baik, selanjutnya... tes Tulis yang tadi di kerjakan, bukankah ini hasil yang menakjubkan" kata Lukas sambil melihat hasil tes tulis tadi
"Kau menjawabnya dengan benar semuanya, ternyata kau juga memiliki pengetahuan yang sangat luas juga"
Yizreal mendengarkan Lukas walau dirinya enggan bersamanya saat ini, karena merasa tidak nyaman dengan bangsawan
"Sebelum itu, aku akan bertanya satu hal.... apa kau yang membuat rapalan itu di persingkat?" tanya Lukas dan menatap Yizreal cukup tajam
Tentu saja hawa yang di keluarkan cukup membuat Mira yang berada di dekatnya berkeringat
Namun berbeda dengan Yizreal yang biasa saja setelah merasakan tekanan dari Lukas
'Hawa ini..... '
"Saya tidak bisa mengatakannya"
"Jadi kau ingin merahasiakannya untuk dirimu sendiri atau kau gunakan untuk hal lain?" sambil menambah tekanan
"Saya tidak dapat mengatakannya, anda tau saya sendiri juga tidak dapat menggunakan pemendekan rapalan"
Setelah mendengar itu, Lukas sedikit tertarik dengan pemuda di depannya ini
Pasalnya setiap anak yang dia temuinya pasti akan ketakutan dan mengatakan jawaban sejujur-jujurnya, namun berbeda dengan Yizreal yang masih mampu menyimpan rahasianya
"Jujur saja, kamu adalah murid yang bertahan dari tekanan setingkat ini" dengan menghilangkan tekanan berat dari Lukas
"Bahkan terakhir kali aku mencobanya dan kamu tau... Mira sampai mengompol saat itu" sambil mengingat masa lalu
Sedangkan Mira yang berada di sebelahnya tidak dapat berkata apa-apa, dengan wajah memerah dia menundukkan kepalanya
Mira sendiri juga tidak menyangka kalau hal sememalukan itu akan di katakan Lukas
"Namun dari pengalaman yang telah aku jalani, orang yang mampu bertahan dari tekanan akan menjadi kuat di kemudian hari"
Yizreal sempat tertegun mendengar hal itu, ini salah satu hal yang dia tidak dapat saat belajar dengan gurunya
'Jadi seberapa sengsaranya guru saat itu ?' pikirnya
"Dan di hadapanku ada murid yang mampu bertahan, dan pastinya aku jamin kamu akan memasuki akademi ini, selamat" sambil melemparkan senyuman
"Eh... begitu saja?" tanya Yizreal
"Tentu... mau bagaimana lagi, setiap orang bertanggung jawab dengan gaya dan ciri khas-nya masing-masing, begitu juga aku"
Mendengar hal yang aneh dari orang ini, Yizreal dan Mira hanya menghela nafas
"Senior Mira... sekarang aku tau perasaanmu saat bertemu orang ini" dengan tatapan mengasihani
"Tidak apa-apa"
Dan akhirnya Yizreal dan Lukas hanya berbicang-bincang santai saja di temani Mira
Mira yang telah membereskan peralatan segera meminta ijin untuk keluar untuk mempersiapkan hal lainnya
Kini di ruangan itu hanya tersisa Yizreal dan Lukas
"Nak... kamu semakin membuatku penasaran" ucapnya
"Apa maksud anda?" tanya Yizreal
"Namun bolehkan aku mencoba sesuatu?"
"Silahkan saja"
"Baik.." lalu Lukas berdiri dan mengambil sesuatu kantongnya
Itu adalah sebuah gulungan kertas usang, lalu di bukannya dan memperlihatkan apa yang di dalam kertas itu
Ada sebuah lingkaran sihir di sana dan bersinar
"SILENT ROOM"
Setelah mengatakan itu, seluruh ruangan seolah di lapisi mana ungu dan kertas yang di pedang Lukas terbakar dan menghilang
"Apa itu Scroll Magic?"
"Iya, tenang saja ini hanya sihir tingkat rendah, karena aku bukan tipe penyihir seperti itu" lalu duduk kembali
"Dan tenang saja, mantra ini hanya bertahan selama 5 menit, jadi apa yang terjadi saat ini tidak akan mengganggu yang di luar sana, begitu juga sebaliknya"
"Jadi tuan Lukas, apa yang ingin anda bicarakan pada saya?" tanya Yizreal yang langsung pada intinya
"Kamu anak yang tidak suka basa-basi rupanya... tidak buruk"
"Jadi aku hanya ingin tau, seberapa kuat dirimu menahan tekanan dariku" dengan nada serius
"Bukannya anda yang mengatakan kalau saya sudah pasti di terima, jadi kenapa saya harus melakukan hal ini lagi" tanya Yizreal yang benar-benar bingung dengan orang yang satu ini
"Bukan alasan khusus, tapi ini hanya permintaan dariku... sebenarnya aku juga terkejut melihat ada seorang anak yang mampu menahan tekanan veteran perang seperti ku ini"
"Jadi apa yang saya akan mendapat hukuman jika menolaknya?"
"Tidak, justru sebaliknya, aku akan memberikan hadiah yang setimpal karena ini bukanlah tes yang di lakukan akademi, ya... bisa di bilang aku akan bertanggung jawab sepenuhnya akan hal ini"
"Jika ini sebentar, saya akan berada di sini semampu saya" ucap Yizreal yang percaya diri
"Baiklah kita mulai"
Di sekitar tubuh Lukas mengeluarkan uap dari mana miliknya, dan tekanan yang di rasakan Yizreal sekitar tiga sampai empat kali lebih kuat dari yang dia rasakan tadi
"Sepertinya kamu bisa bertahan.... bagaimana jika aku tingkatkan lagi?" tanya Lukas
"Tidak masalah"
Lukas kembali meningkatkan tekanan miliknya hingga semua benda kecil di dalam ruangan itu bergetar merasakan tekanan itu, namun Yizreal masih saja terlihat biasa saja
Lukas sendiri juga terkejut melihat Yizreal masih bisa bertahan, tekanan seperti ini mampu membuat petualang tingkat Mirtil langsung tak sadarkan diri
"Maaf mengganggu, jika anda meminta saya bertahan dari tekanan anda, sebaiknya gunakan sampai tingkat tertinggi... saya benar-benar harus pergi" pinta Yizreal dengan sopan
"Hahaha... kau anak yang benar-benar menarik"
"Sekarang bagaimana kamu bisa bertahan dari yang satu ini?" lalu di sekitar tubuh Lukas muncul aura kuning keemasan
Di halaman akademi Rei, Leroy, Irene dan Laura sedang menunggu Yizreal yang masih belum keluar
"Jadi apa kalian juga di beri pertanyaan yang sama?" tanya Rei pada ketiganya
"Iya, namun sebenarnya siapa Yizreal itu?" kini giliran Leroy yang bertanya
"Dia tau mantra untuk memperpendek rapalan tingkat menengah" ucap Irene dan Laura hanya mengangguk saja
"Informasi yang aku dapatkan juga sedikit, yang ku tau hanya dia adalah petualang pemula yang mendapat apresiasi dari penduduk kota Kazel dengan cepat" tampah Leroy
"Hahaha... rupanya kita memiliki teman yang misterius bukan" Rei lalu merangkulkan tangan besarnya ke Leroy
"Hei... itu sakit, namun ada yang janggal dari Yizreal apa kalian menyadarinya?" tanya Leroy lagi
Rei dan Irene hanya menggelengkan kepalanya namun Laura yang mulai angkat suara
"Yizreal bukan pengguna tombak" ucapnya pelan namun terdengar oleh ketiganya
"Eh.. apa!" kata Rei yang terkejut
"Dia mampu melempar tombak seakurat itu bukan seorang pemegang tombak" kata Irene
"Yang di katakan Laura benar, aku sempat beberapa kali sebelum mengikuti tes melihat Yizreal pergi menggunakan sebuah pedang besar"
"Hah... kini misteri ini semakin besar" keluh Irene
Mira yang saat itu sedang dalam perjalanan melihat keempat murid baru sedang berkumpul, jadi dirinya menyempatkan diri untuk berbincang dengan mereka
"Hey kalian... apa sedang menunggu Yizreal?"
Sementara mereka berempat memiliki respon yang sama, mereka terkejut karena seorang yang mereka idolakan berbicara dengan mereka
"I-itu benar, nona Mira" kata Irene yang mewakilkan lainnya
"Tidak usah terlalu formal, lagi pula kalian adalah kandidat yang mencolok di kelompak ini" dengan memberikan senyuman ramahnya
"Anu... S-senior, apakah Yizreal masih belum selesai?" tanya Rei
"Itu benar, apakah Yizreal dalam masalah?" dan Kini Leroy yang juga ikut bertanya
"Hm... tidak, hanya saja Tuan Lukas hanya ingin berbicara santai saja"
Jawaban itu membuat mereka berempat bernafas lega, pasalnya saat ujian tulis maupun bakat, Yizreal beberapa kali membuat masalah
"Hahaha... kalian khawatir dengan dia, jangan khawatir hal itu"
"Jadi aku harus kembali dulu, sampai jum-"
Namun perkataan Mira terhenti karena dirinya merasakan aura yang sangat kuat
Rei, Leroy, Irene dan Laura juga merasakannya, namuan mereka semua langsung jatuh ketanah
Tubuh mereka berempat bergetar karena aura yang mereka rasakan, sementara Irene dan Laura yang tipe penyihir bisa merasakannya lebih jelas lagi
Tidak hanya di situ saja, akademi Religos juga bergetar karena aura ini, hal itu membuat beberapa murid maupun pengurus juga langsung terjatuh
Orang-orang yang tak mampu menahannya langsung pingsan di tempat, sementara yang mampu bertahan mengalami ketakutan dan teror
Tekanan ini begitu kuat, sampai-sampai beberapa kaca pecah
Rei, Leroy, Irene dan Laura seketika pingsan di tempat, sementara Mira juga sudah jatuh di tanah hanya bisa gemetar
'T-t-tekanan ini...' lalu melihat ke arah ruangan di mana Lukas dan Yizreal berada
Karena kuatnya tekana itu, orang-orang yang berada di luar akademi juga merasakannya dan sempat membuat gempar
Ainzack yang berada di kantornya juga merasakan tekanan itu, dirinya segera meminta petulang tingkat tinggi yang berada di guild untuk ikut bersamanya
Sementara itu Tian dan pangeran kedua yang berada di penginapan juga merasakan tenakan itu, walau mereka jauh dari akademi
"Tian, coba periksa dari mana asal tekanan mengerikan ini" ucap pangeran
"Saya mengerti" lalu segera dengan cepat pergi
Tekanan itu tidak berlangsung lama, para penduduk khawatir jika ada serangan mendadak dari musuh
Mira yang masih gemetar melihat seorang laki-laki berjalan keluar dari sumber tekanan itu
'B,bagaimana mungkin....'
"Oh sepetinya yang di katakan tuan Lukas benar, seorang gadis dari grand duke yang terkenal itu mengompol di hadapanku, benar-benar berita yang mengejutkan" kata Yizreal melihat ada genangan air di bawah Mira
Seolah tersambar petir, dirinya melihat kebawah dan benar saja kalau dirinya mengompol
Karena sangat malunya, Mira menundukkan kepalanya dengan wajah yang sudah sangat merah karena menahan malu
"Namun... aku tidak sejahat itu meninggalkan gadis cantik sedang mempertahankan harga dirinya"
Mira yang mendengar itu semakin bertambah malu, dengan memberanikan dirinya Mira melihat kearah Yizreal namun sesuatu hal yang sangat mengejutkan terjadi
Dari udara kosong, Yizreal menarik selembar kain lalu melempar kearah Mira
"Sekarang kita memiliki rahasia masing-masing"
Kemudian Yizreal berjalan pergi meninggalkan Mira dan teman-temannya itu dengan santainya