chapter 16

Akhirnya gua putusin untuk ikut eskul Jason basket, untuk mencoba hal baru.

Hubungan gua dan Clara mulai meleleh seperti es gak tau kenapa , sekarang gak hanya dia yang nyarik gua tapi gua juga nyarik dia hubungan kita makin dekat. Dan gua makin nyaman sama dia

"Ren,video yang lo upload 1 jam lalu. Viewnya sekarang udah tembus 500 orang. Gua gak nyangka sebanyak 500 orang udah suka."

"Dah gua bilang khan, terus di kolom komentar banyak gak ? Yang comment ?"

"Ada sih positive, juga pada dukung. Bilang suaranya bagus dll.cuma mereka bilang kok gak ada orangnya lagi nyanyi,gua masih gak percaya diri kalau harus di depan camera."

"Ya gak apa-apa yang penting audio dulu."

"Ren lo gabung ke eskul mana ?"

"Gua ikut eskul basket kalau lo."

"Eskul pembuat guci dari tanah liat."

"Oh ya, asyik gak itu. Asyik kok awalnya gua pikir membosankan ternyata asyik. Lo suka basket ?"

"Gak sih.cuma gua ikut aja ada si Jason dan mau coba hal baru."

"Oh karena ada temen ya, makanya mau masuk tempat eskul itu. Hati-hati lo bakal nyesel karena gak suka beneran selama setahun."

"Ya semoga aja gak bosan."

"Oh ya ujian fisika dua Minggu depan lo udah siap ?"

"Siap lah Clar...lo gimana."

"Masih banyak gua yang gak ngerti,lo bisa ajarin gua."

"Ajarin lo ?"

"Iya ajarin gua, lo nanti ajarin di rumah gua habis balik sekolah sama kita ngobrol soal youtube berikutnya."

"Gua gak yakin gua bisa jadi guru baik."

"Coba dulu aja jangan pesimis gitu kali."

"Oke deh. Gua coba dulu."

"Thank you, nongkrong di taman ini asyik banget ya."

"Iya asyik."

Sinar matahari sore terasa hangat, di barengin dengan angin sepoi-sepoi dan langit masih berwarna cerah. Tumben juga hari ini terlihat ada beberapa burung datang.

Sementara itu Di mall

Gua mulai membiasakan diri dengan keadaan disini, sekalian hari ini gua ke toko buku tempat paling gua suka. Gua suka baca buku. Kali ini bagian apa ya yang akan gua beli

"Kenny." Sapa seorang wanita

Gua menoleh ke arah suara tersebut ternyata tak lain adalah Elly

"Lo suka ke toko buku juga."

"Ya lagi carik buku aja. Kalau lo ?"

"Gua juga suka, ini kebetulan gua mampir habis belanja untuk bahan masak di rumah. Eh ketemu lo." Sambil menunjukan barang belanjaan

"Lo bisa masak."

"Bisa dong,yuk kapan-kapan gua masakin lo."

"Waduh makasih lo ya, soalnya sekarang gak jaman aja cewek suka masak. Semua suka instant tinggal go food dll."

"Hahahaha...berarti gua bukan tipikal cewek millenial dong."

"Yah lo berbeda lah."

"Makasih, btw udah dapat buku nya."

"Belum nih."

"Gua bantu carik, lo mau carik buku apa ?"

"Bahan buat bacaan, tipe misteri atau pengembangan diri."

"Suka detective ?"

"Lumayan."

"Gua recommend Agatha kristie."

"Oh ya, bagus gak ?"

"Banget gak tertebak sama sekali."

"Oke deh coba."

Kita pun berjalan di deret an novel misteri dan berhasil mendapat salah satu novel Agatha kristie

"Menurut lo yang mana ?" Tanya gua

"Semua nya oke2 harusnya,lo pilih aja."

"Oke gua pilih ini aja."

Kita berjalan ke kasir, tiba-tiba barang belanjaan Elly terjatuh. Kantong plastiknya tak kuat menahan

"Aduh...."

Gua reflek membantu, gua ikat sementara bagian berlubang dan membantu mengambil barang yang berjatuhan

"Mas ini.." kata salah satu pegawai toko buku sambil memberikan kresek baru

"Makasih."

Saat gua bantu memasukan di kantong plastik baru, gak sengaja tangan gua memegang tangan Elly.

Gua terdiam sesaat, Elly tampak terdiam juga cukup lama kita dalam posisi itu, saat tersadar gua lepasin gengaman itu dan pura-pura menyibukan hal lain

"Udah yuk ke kasir." Jawab gua

"Oke,kok pas kresek blanjaan gua."

"Yah suatu kebetulan."

Kita berjalan ke kasir untuk membayar buku.

"Oh ya pulangnya lo bareng siapa ?" Tanya gua iseng

"Gua pesen grab aja."

Dalam hati gua, apa sebaiknya gua tawarin aja. Gak enak juga

"Bareng gua aja gimana, uangnya bisa untuk lo tabung."

"Boleh nih ?"

"Boleh." Jawab gua

Awalnya iseng jadi gini, gua balik bersama Elly. Dengan membawa motor gua, kebetulan ada helm kedua yang gua simpan di bawah jok motor.

Gua harus gimana ya, gua takut lama-kelamaan Elly jadi tersentuh ma gua, dan gimana kalau Si Renno melihat kejadian ini ? Apalagi dia yang pengen dekat dengan Elly bukan gua....

"Wao asyik nih." Suara Elly memecahkan lamunan gua

"Kenapa ?"

"Naik motor."

"Emang nya gak pernah naik motor."

"Belum."

"Oke sekarang lo coba."

Gua naik ke atas motor setelah memberikan helm ke elly, dan menyuruhnya naik tapi gua liat dia kebinguan gimana caranya memasang dengan benar helm

"Gua bantuin." Sambil berkata demikian gua bantu untuk memasang  tali di helmnya.

Elly terdiam, dan gak tau saat itu dia tangan gua serasa dekat banget hampir menyentuh wajah Elly

Sekali lagi jadi akward

"Yuk dah naik."

"Oke."

Akhirnya Elly pun naik, dan aku mulai melaju motor gua. Saat mengendarai motor Elly sempat berteriak takut lalu merangkul aku dengan erat. Sekali lagi menjadi akward gimana ini romantis tapi seperti ini harusnya saat ini yang bersama dia adalah sahabat gua bukan gua....