_
_
_
TUHAN... kapan tujuan dede bisa terpenuhi.. dede hanya berharap dengan cepat studinya bisa selesai dan dede bisa memenuhi cita-citanya.. namun sampai sekarang tuhan masih menguji dede dengan menunggu kejelasan dosennya mengenai perbaikan refisi skripsinya yang belum selesai... dede duduk termenung di kamarnya dengan menundukkan kepalanya... hari ini gadis yang biasa suka tertawa itu termenung sejenak memikirkan akan masa depannya yang masing di ambang ketidak pastian ...
sekitar 4 tahun yang lalu dede menduduki bangku kulia namun hingga sekarang gadis itu belum selesai juga dengan wisudahnya.. entah dirinya malas mengerjakan studinya atau pembimbingnya mengancungnya bagaikan pohon yang sedang menunggu hujan untuk membuatnya tumbuh...
namun semangat dede tak pernah redah meski di terpa badai papun itu..
gadis berkulit coklat dengan wajah tak ber mek up itu teringat candaanya dengan dias setelah beberapa bulan berlalu karena pertengkaran itu...
DIAS
kapan kamu wisudah dhe..
DEDE
masih lama kak... tahapnya masih banyak kak.. mungkin berbulan-bulan baru bisa selesai... lagian kenapa kakak nanya kaya gitu .. ada yan penting..
DIAS
iyalah.. aku nanya soalnya jika kamu cepat wisudah aku bakalan kasih kamu hadiah yang paling indah...
dias dan dede
aku tunggu ya kha.... namun kamu harus wisudah dulu.. ya dhe.. siap di laksanakan ka..
_
_
Pagi hari tepatnya pukul 10.00.. dede menaiki kendaraan ingin menemui sahabatnya adena di bagian kota tepatnya komplek sekolah smk luswet.. dalam perjalan dede melihat ke arah almamaternya...
dari kejauhan dede mengamati ada beberapa orang sudah mendirikan tenda di sana.. dan mereka itu merupakan anggota laksana yang bertugas menjalankan tugas dari pembina kaka imran..
pandangan dede hanya mengarah ke sekolah itu dan.. rasa rindu ingin kemah datang kembali.. barah api unggun dan semangat yang menggebu-gebu itu membuat dede merasa tidak nyaman dengan semua itu.. apakah dede akan melanggar janji yang di ucapknanya.. atau mempertahankannya.. sebab jika dede kesana pastinya dede akan bertemu dengan kak dias dan itu yang tidak bisa dede lakukan.. gadis itu terus merenung dan berfikir namun pikiranya bertolak belakang dengan hatinya..
hatinya menangis ingin pergi namun pikiranya menolak untuk melangkah.. entah beban apa yang membuat dede bersikap seperti itu.. dengan cara ini agar dias dan dede bisa berbaikan kembali namun.. kali ini dede mempertahankan egonya.. dan gadis itu masih melamunkan kata-katanya diangkasa .. entah kapan tujuannya bisa di capai agar dias dan dede bisa bersama sebagai saudara kembali...
lokasih itu masih sama seperti saat dede meninggalkan beberapa bulan yang lalu setelah konflik itu terjadi..
_
_
malam itu dede merasa tidak tenang dan gelisa sebab hati dan pikirannya mulai bertengkar lagi... apa yang sebenarnya di rasakan dede terhadap egonnya itu.. namun hatinya mengalahkan pikiranya.. rasa iba terhadap seorang adik yang bernama tika rindi membuatnya harus menghiburnya sebab dia merindukan momen kemah yang sudah sekian lama terlewatkan..
mereka saling komunikasih di messenjer... dan akhirnya dede harus menghibur adik itu dengan melangar egonya..
ada kak dede..
seorang gadis dengan poster tubuh yang langsing sudah berada di depan rumah..
kakak... kakak... kakak.... kakak... ada ade tika nie .. salah seorang dari adik perempuanku memanggil.. dede mendengar suara itu dan serentak merespon panggilan itu...
dengan segera mereka bergegas dalam perjalanan.. tika banyak berbicara dengan dede dan seperti biasa dede suka mendengar obrolan tika yang mau di bilang juga sedikit kekana - kanakan dalam hal ini... percakapan mereka berdua terus berjalan hingga mereka berdua sejenak istirahat dan duduk di halaman gedung LPTQ .. yang di jadikan sebagai kantor agama bagi yang ingin pergi ke umroh setiap tahunnya ...sekilas kantor sekertariat.. bangunannya berwarnah biru mencolok namun cerah..
tika bertanya padaku apakah aku pernah menangis di sudut ruangan sendiri
aku menjawab iya.. namun
apa itu karena kk dias atau ( emosi kami berdua saling menyatu dan beradu dalam percakapan itu..) dede memotong pembicaraanya ade tika dan mengatakan kepadanya bahwa hidup bukan berdasarkan memori atau harapan dimana kita terlarut dalam kenangan namun memori dan takdir akan membawa kita kepada kedewasaan saja.. jadi kakak harap kamu bisa belajar akan hal itu...
tidak selalu kita berjalan mengikuti kemauan kita namun ada langkah di mana kita belajar untuk bangkit dan mandiri dari dunia yang sering membuat kita merasa sedih dan menangis namun kita menahanya di sana..
perckapan singkat itu membuat tika termenung... dede hanya memandang gadis itu dengan tatapan mata yang berupa harapan agar adik ini bisa paham akan ucapanya kakak dede terhadpanya...
mereka berdua mulai beranjak dari tempat dimana mereka duduk tadi.. terus melangkan menuju tujuan mereka berdua hanya untuk melihat lokasi perkemahan yang di selenggarakan oleh kakak dias dan kakak imran...
dede mengamati beberapa pengurus panitia yang sedang berjaga-jaga di pos penjagaan untuk keamanan malam....
semua pandangan mengarah kepadanya .. namun dede tak menjawab percakapan mereka .. dede hanya diam dan melihat sikapa mereka yang terlihat kaku dan sedikit tegang terhadapnya...
eh..maaf kakak.. sialhkan masuk..??
tidak terimaksih.. ini bukan kegiatanku... aku cukup di luar saja...
ihh.. kenapa kakak berkata seperti itu... kakak juga bagian dari gudep ini...
dias..
kenapa kalian membuka gerbangnya... saya sudah bilang jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan di buper ini untuk masuk... siap kak maaf kakak....
di lain sisi dede hanya mendengar ucapan kasar yang di lontarkan dias.. dan dede terkejut tepukan pundaknya oleh seorang gadis yang sedari tadi menemaninya berdiri di sampingnya dan mendengarkan keluhannya.. tak lain adik tika...
kakak awas kita ketahuan..
santai aja.. oleh karena itu kamu jangan terlalu besar suaramu bisa terdengar.. sebab ini kita menyusup masuk ke dalam buper ini..
namun kenyataanya dede hanya berhalu bahwa dias akan datang memarahinya dan mereka berdua saling beradu percakapan yang cukup panjang... jika ini pertanda takdir akan membawa mereka bersama atau berpisah....
😊😉😊😊 senyum itu yang di tunjukan kepada dede bahwa rasa rindu akan kenakalan kakaknya yang sering merayu jika dirinya sedang suka marah... itu bisa membuat dede dan dias begitu saling berbahagia dengan hanya tatapan mereka yang cukup lama dari berjauhan mereka berdiri...
tika begitu suka menceritakan kejelekan dias kepada dede, .. dan itu terkadang membuat dede marah dengan sikapnya itu.. entah apa yang membuat mereka menilai dias begitu buruk.. dede mendengar dan dede sangat marah dengan ucapan itu... itu sebabnya dede menjelaskan sedetailpun dan karakter dias kepada tika... meski mereka saling musuh tapi bagi dede dias merupakan abangnya dan dia tidak suka ada yang menjelekkannya untuk alsan apapun..
mereka berdua cukup lama di sana.. namun dede berpikir ini sudah semakin larut itu sebabnya dede tidak ingin terlalu malam mereka di sana.. dede memutuskan mereka harus kembali sebab mengingat kondisi larut malam yang begitu dingin.. langkah mereka terdengar untuk sesaat oleh beberapa peserta dan mereka menyapanya... tak ku sangka penyamaranya terbongkar juga..
aku hanya mendengarkan perkataan mereka.. namun langkah dede terus berjalan menyusuri jalanan panjang itu dan di temani dengan adik tika yang mendengarkan percakapan mereka berdua dengan hembusan angin malam dan beberapa kendaraan motor yang berlalu lalang diatas jalan yang sudah semakin menunjukan kelarutannya...
dan akhirnya sepajang jalan mereka bercakap-cakap tak sadar mereka sudah beranjak dari jalur yang sama dan berpisah jalan serta kembali ke rumah mereka masing-masing...