TJC [5]

Alicia hari ini sudah mulai bekerja di kantor dan ia merasa jengkel dengan axel

"Alicia, bisakah kau ubah kembali laporan ini dan kirim kepada ku melalui email" suruh Axel. Ini sudah ke tujuh kalinya Axel menyuruhnya seperti ini, padahal tidak ada yang perlu di ubah lagi karena laporan ini sudah benar tidak ada letak kesalahan disini

"Baiklah,sir" Alicia pun mengulang kembali laporan yang di berikan Axel. Badannya sudah pegal pegal karena terus menunduk

Sekarang waktunya jam istirahat. Alicia lapar,dan ia ingin mencari makan siang.

"Kau ingin kemana?" Tanya Axel yang melihat Alicia sudah akan bangkit dari duduknya

"Mencari makan siang,bukannya ini sudah jam istirahat?"

"Makan siang bersama ku" ucap Axel dan bangkit dari kursi kebesarannya,mengambil kas yang ia sampirkan di senderan kursi

Alicia sedikit tidak percaya dengan ucapan Axel "pardon me,sir" ucap Alicia

"Kau tau? Aku paling tidak suka jika perkataan ku di ulang kembali" dan berjalan melewati Alicia, Alicia tetap tidak bergeming dari tempatnya mencerna kembali perkataan Axel

"Ayolah. Apa kau ingin terus berdiri disitu" ujar Axel

Alicia pun mengikuti Axel dari belakang, sesampainya mereka di lobi kantor banyak para karyawan yang berbisik tentang mereka berdua. Membicarakan yang buruk tentunya, namun mereka tidak terlalu memperdulikan dan terus berjalan

"Astaga, bukannya itu pekerja baru? Tapi kok bisa pergi berdua dengan Mr. Stewart" ucap salah satu karyawan

"Palingan di goda" ucap yang satunya lagi dan banyak lagi kalimat buruk tentang Alicia yang di dengar ny.

Sebelumnya Axel sudah menelfon Robert untuk menyiapkan mobilnya,ia akan pergi makan siang menyetir mobilnya sendiri tanpa supir. Ia menggunakan mobil sportnya yang baru ia beli 3 bulan yang lalu,Lamborghini Aventador

Mobil yang Axel kendarai melewati jalan kota New York yang panas,ia mengambil kacamata hitamnya yang memang selalu ia taruh di dalam mobilnya. Semakin menambah ketampanannya saat kacamata itu bertengger di hidung mancungnya

Alicia di buat kagum karena ketampanan Axel, ia terus memperhatikan setiap inci wajah Axel

"Mengagumiku huh?" Alicia ketahuan memperhatikan Axel

"Aku tau aku tampan,jadi wajar saja jika banyak wanita yang jatuh cinta denganku" lagi-lagi dia menyombongkan dirinya

"Tidak. Kau terlalu berperasaan" ujar Alicia

"Akui saja" Axel semakin menyebalkan

"Brandon lebih tampan ketimbang dirimu" aku Alicia

"Benarkah? Jadi,kau menyukai Brandon" kekeh Axel

"Bukan urusanmu" Alicia membuang mukanya ke arah jendela samping ny

Kini mereka sudah tiba di sebuah restoran mewah yang di yakini hanya orang teratas yang bisa makan di sini. Dari mulai interior dan desainnya saja sudah berkelas

Axel memesan meja VIP dan privat agar ia bisa menikmati makanannya dengan nikmat dan nyaman tanpa ada gangguan dari para paparazi

Apalagi ia membawa Alicia, pasti mereka akan mengira jika ia membawa kekasih baru di publik yang notabenenya adalah asisten pribadinya

Pelayan itu memberi buku menu kepada Axel dan Alicia. Sekali lagi Alicia di buat kaget dengan menu-menu di restoran ini,harga makanan di restoran ini sudah menghabiskan hampir separuh dari gajinya.

Tenderloin steak $231

Oglio Olio $128

.....

Ia memesan salad saja untuk makan siangnya, karena itu yang paling murah dari semuanya

"Aku pesan salad saja"

Axel mengernyitkan keningnya "kau pesan itu saja"

Alicia mengangguk

"Pesan lagi"pintah Axel

"Tidak,aku tidak terlalu lapar" bohong ny

"Badanmu kurus sekali,pesanlah lagi. Aku yang akan membayarnya"

"Baiklah" Alicia pun memesan makanan yang lainnya

Selesai mereka makan, mereka kembali lagi ke kantor. Dan sampai di lobi kantor masih ada beberapa karyawan yng membicarakan mereka. Axel yang sedari tadi tak perduli pun angkat suara

"Apa kalian tidak punya pekerjaan lain, sehingga kalian membicarakan diriku yang notabenenya bos kalian sendiri,huh?!" Suara bariton Axel terdengar begitu kejam dan intimidasi

"Jika kalian bosan atau tidak sanggup bekerja sini lagi,antarkan surat pengunduran diri kalian keruangan ku.aku dengan senang hati menyetujui nya"

"Jika kalian ketahuan lalai dalam bekerja atau bergosip seperti ini lagi,aku tidak akan segan-segan memecat kalian. masih ada banyak pengangguran di luar sana yang butuh pekerjaan" setelah mengucapkan itu Axel pergi memasuki lift menuju ruangannya dan di ikuti Alicia

Axel duduk di kursi kebesarannya dan memijit pelipisnya, tampak wajah frustasi terpampang di sana

"Anda tak apa,sir?" Tanya Alicia

"I'm fine" singkat Axel

Setelah itu Alicia tidak menanyakan hal apapun lagi. Mungkin Axel tidak mau orang lain mengetahui masalahnya

Axel melihat kearah kalender yang bertengger di meja kerjanya

Ia memanggil sekretarisnya, chelsea

Melalui interkom untuk menemuinya di ruangan nya

Tak lama Chelsea pun masuk

"Ada yang perlu saya bantu,sir?"ucapnya sopan

"Kosongkan jadwal ku untuk lusa" perintah axel yang langsung di setujui Chelsea

Chelsea pun pamit keluar dari ruangan untuk melanjutkan pekerjaannya. Axel menelfon Robert

"Hallo, Robert" panggil Axel

"Ya tuan,ada apa?"

"Besok kau pergilah untuk membeli sembako seperti biasanya. Akan aku berikan list nya dengan Alicia"

"Baik, tuan. Ada lagi?"

"Siapkan jet pribadi ku. Lusa kita akan pergi ke Los Angeles"

Lalu ia mematikan sambungan telepon nya

"Alicia" panggil Axel dan Alicia pun menghampiri Axel. Axel mengambil secarik kertas di laci dan memberikannya kepada Alicia

"Apa ini,sir?" Tanya Alicia

"Besok pergilah bersama Robert dan beli banyak barang yang ada tercantum di situ. Ingat,beli sebanyak banyaknya" yang diangguki mengerti oleh Alicia

Waktu sudah sore hari,ini sudah jam pulang kantor. Axel pulang mengendarai mobil sportnya menuju penthouse ny,ia tidak akan pulang kemansion hari ini

Sesampainya di penthouse,Axel mengganti pakaian kerjanya menjadi pakaian santai. Kaos putih dan celana training panjang. Lalu ia bersender di senderan tempat tidur sembari membuka MacBook ny melanjutkan pekerjaannya

Hingga pukul 08.13 malam,Axel merasa lapar dan ia ingin mencari makan malam ny. Ia tidak perduli jika ibunya akan marah padanya karena tidak pulang ke mansion dan pergi makan malam bersama ibunya ke rumah Lorena, untuk menjodohkannya dengan Lorena

Sungguh Axel tidak suka dengan Lorena, karena ia sudah mencari tau tentang Lorena. Gadis yang penggila harta,dan ia juga termasuk fuckgirl. Sungguh bukan tipe Axel

Ia menggunakan layanan Drive thrue, karena ia malam makan di tempat. Yang ada ia akan menjadi pusat perhatian para pelanggan di sana,itu sangat membuatnya risih.Setelah selesai,ia kembali ke penthouse nya

Ia sudah selesai makan dan menyelesaikan pekerjaannya. Ia menonton video video yang ia simpan saat ia bersama Alice di laptopnya. Ia sesekali tersenyum saat melihat adegan romantis mereka berdua, seperti berpelukan dan berciuman serta juga karena senyuman Alice yang selalu menenangkan dan menjadi candu baginya.

Namun itu dulu, sekarang ia tidak bisa lagi melihat senyuman itu secara langsung, merasakan hangatnya pelukan gadis itu, mendengar suara cerewet Alice dan juga canda tawa bersamanya. Banyak momen yang ia sangat rindukan bersama Alice

Axel merasa ngantuk dan ia pun mengatur posisi tidur ny senyaman mungkin dan siap masuk ke alam mimpi

Aku mencintaimu,Axel. Sangat

Aku ingin kau menemukan kebahagiaan mu dan lupakan aku juga kenangan kita

Aku bahagia di sini,Axel

Berbahagialah Axel,biarkan aku jadi bayang-bayang di masa lalu mu

Aku mencintaimu,Axel. Sangat

Aku mencintaimu, Axel. Sangat

Axel terbangun dari tidurnya. Mimpi itu,mimpi yang menggangu tidurnya akhir akhir ini. Suara itu,suar yang ia rindukan selama 2 tahun ini