Axel sudah berada di kantornya,sibuk berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk di mejanya
Penampilan pria itu terlihat berantakan, wajahnya tampak kusam serta kantung mata yang hitam namun tak sedikitpun menghilangkan ketampanan wajahnya
Alicia hendak menanyakan,namun dia enggan untuk bertanya apa yang terjadi dengan Axel. Lalu Robert datang ke ruangan Axel
"Selamat pagi,tuan" sapa Robert sembari menundukkan sedikit badannya
"Selamat pagi, Robert" jawab Axel
"Selamat pagi, Alicia" sapa Robert kepada Alicia
"Selamat pagi juga, Robert" sambil menyunggingkan senyumnya
"Alicia,kau pergilah dengan Robert. Semalam aku sudah memberimu sebuah kertas,apa kartas itu masih ada bersamamu?" Tanya Axel
"Masih,sir. Masih aku simpan" jawab Alicia
"Beli barang-barang yang ada di kertas itu. Ingat, sebanyak-banyaknya" ucap Axel yang diberi penekanan di akhir kalimatnya
Robert dan Alicia pun pamit lalu pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli barang barang yang di suruh Axel
Mereka pergi menggunakan mobil Marcedes Benz berwarna hitam milik Axel. Robert mengendarai mobil dengan kecepatan rendah
"Untuk apa kita membeli barang sebanyak ini?" Tanya Alicia kepada Robert. Karena banyak sekali list barang dan sembako yang Axel tulis untuk di beli
"Itu nanti akan di bagikan ke panti asuhan, Observatorium,dan yayasan yayasan lainnya" jawab Robert
What?!apa Alicia tidak salah dengar? Laki laki sombong dan arogan itu ternyata masih punya hati untuk berbagi dan bersedekah dengan orang-orang yang membutuhkan. Ia mengira Axel adalah lelaki brengsek, pelit dan sombong,yang memiliki harta yang banyak namun hanya ia yang bisa menikmati itu semua. Ternyata,Alicia salah.
Memang inilah yang di lakukan Axel setiap mengingat kematian Alice,mantan tunangannya. Ia selalu membagikan bahan-bahan pokok makanan dan juga sejumlah uang yang akan ia donasikan kepada panti asuhan, Observatorium dan yayasan yayasan amal lainnya. Dulu, mendiang Alice juga melakukan itu saat di hari ulang tahunnya. Itu yang membuat saya tarik Axel kepada Alice, Alice memang seorang model yang terkenal
Namun ia bukanlah tipe wanita yang suka berbelanja,kesalon,dan selalu berpenampilan glamor. Ia wanita yang sederhana.
"Untuk apa dia memberikan itu semua?" Tanya Alicia
"Ini selalu ia lakukan untuk memperingati Kematian mantan tunangannya"
"Mantan tunangan? maksud mu?" Alicia semakin tidak mengerti
"Apa kau tau? Tuan Axel dulu mempunyai kekasih, mereka sudah bertunangan dan dalam waktu beberapa bulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan"
Robert menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya pelan
"Tapi, na'as yang menimpah tunangannya. Tunangannya saat itu sedang berkunjung ke Los Angeles,dan saat di sana ia mengalami kecelakaan sehingga membuat nyawanya tidak tertolong"
"Semenjak itulah,tuan Axel berubah menjadi seperti ini"
"Siapa nama tunangannya?" Tanya Alicia lagi
"Nona Alice Anderson"
Mendengar nama itu Alicia langsung membelalakkan matanya
"Alice Anderson! Model sangat cantik dan terkenal itu? Are you kidding me, Robert?"
"Iya,benar. Dan aku sungguh tidak sedang bercanda" jawab Robert
"Apa kau tidak mendengar beritanya?"
"Aku tau. Tapi,aku tidak tau jika dia memiliki tunangan. Dan tunangannya itu Axel Stewart" ujar Alicia
Robert hanya tersenyum tipis
"Tapi,kenapa Alice mau bersama laki laki brengsek itu. Apa istimewanya laki laki itu" tukas Alicia
"Jangan menilai orang dari luarnya saja, Alicia. Tuan Axel tidak seperti yang kau kira,dia sebenarnya pria yang hangat dan juga ramah. Tapi itu dulu" terdengar nada sedih di akhir kalimat Robert ucapkan
"Benarkah?"
"Iya,itu benar"
Robert memberhentikan mobilnya di parkiran dan mereka memasuki mall dan memberi barang barang yang di perlukan.
❣️
S
etelah selesai membeli keperluan segalanya, Robert mengantarkan kembali Alicia ke kantor
Sesampainya di ruang Axel,tamapak Axel sedang berberes memasuki laptopnya ke dalam tas kerjanya
"Kau sudah kembali"
"Iya, sir. Kenapa anda membereskan pekerjaan anda?" Tanya Alicia. Karena ini belum jam pulang kantor
"Kau sebaiknya pulang ke rumah mu. Kemasi bajumu,kita akan ke Los Angeles sore ini" perintah Axel
"Pardon me,sir?"
"Sudahlah, Alicia. Tidak ada pengulangan"
"Aku tunggu kau di bandara 1 jam lagi" lalu Axel pergi meninggalkan Alicia
Alicia mencerna kembali ucapan Axel
"Ke Los Angeles? Sekarang? Mommy?" Gumamnya
Ia pun segera pulang ke rumahnya dan meminta tolong kepada Barbara untuk menjaga ibunya
Dan bodohnya ia tak menanyakan kepada Axel berapa lama mereka berada di Los Angeles
Dia sudah sampai di rumahnya, Barbara baru saja membereskan piring bekas makan ibunya
"Bagaimana keadaan ibu?"tanya ny
"Ibumu baik baik saja. Dia baru saja tidur setelah aku memberikannya obat" jawab Barbara
Barbara pun pergi kebelakang untuk meletakkan piring kotor. Alicia duduk di samping ranjang ibunya, melihat wajah damai tidur ibunya
"Mom,aku akan pergi ke Los Angeles untuk beberapa hari. Maafkan aku,kau sementara bersama Barbara dulu selama aku tidak ada. I Will Miss you,mom." Di kecupnya kening Natty penuh kasih sayang
Lalu Barbara datang
"Kenapa kau cepat sekali pulang? bukannya ini belum jam pulang?"
"Bos ku akan membawaku ke Los Angeles,aku tidak tau berapa lama. Aku titip mommy padamu ya Barbara"
"Kau ini. Tak apa,kau pasti pergi kesana dengan tujuan karena urusan pekerjaan,bukan". Alicia mengangguk,dia beruntung memiliki tetangga sebaik Barbara
Oh iya, Alicia lupa. Ia sudah di tunggu Axel di bandara,ia pun mengemas barang barang keperluannya dengan terburu-buru. Setelah selesai ia memesan taksi untuk pergi menuju bandara
Sesampainya di bandara Alicia di temui Robert
"Alicia. Cepatlah,tuan sudah menunggumu"
"Baiklah. Ayo"
Mereka pun berjalan sambil berlari kecil
"Tunggu,Robert" Alicia berhenti begitu pun dengan Robert
"Apalagi, Alicia"
"Tiketnya. Aku belum memesan tiket"
"Oh God. Tidak perlu,kita pergi naik jet pribadi tuan Stewart" Robert menarik tangan Alicia agar mereka segera sampai di jet pribadi Axel. Karena jika terlambat sedikit,Axel akan marah besar
Mereka sudah sampai dan Axel tampak sedang menunggu kehadiran mereka
"Cepatlah. Kalian lama sekali" teriak Axel
Alicia di buat takjub entah yang keberapa kalinya karena Axel.

M
ereka pun memasuki jet pribadi milik axel. Para pramugari menyapa mereka dengan ramah. Dan ia di buat takjub kembali melihat interior dalam jet pribadi milik Axel


Ia penasaran, seberapa kaya raya nya Axel. Berapa banyak uang yang ia keluarkan untuk membeli serta mendesign jet ini