Chapter 4 Galaksi Aldebaran

Tak terasa waktu cepat berlalu tibalah waktu makan siang, namun Lexi masih saja berkutat dengan berkas-berkas yang harus di selesaikan secepatnya hinga suara berat menelusup ke Indra pendengarannya

"Lexi apakah pekerjaan mu belum selesai?"  Tanya Edgar

"Ah.. iya ini sudah selesai pak"

Edgar dan Lexi pun berjalan beriringan menuju lift, tak lama lift pun terbuka merekam pun langsung masuk ke dalam lift tersebut

Edgar langsung menekan angka 15 untuk sampai di kafetaria

Ting.. sesampainya mereka di lantai lima belas banyak pasang mata memandangi Lexi intens ada yang memandangnya iri dan ada yang memandangnya tak suka banyak bisik-bisik yang terdengar di telinga Lexi

"Hiraukan saja, jangan di masukkan ke hati kata-kata mereka anggap saja angin lalu"   kata Edgar

Dan hanya di balas angukan oleh Lexi

"Lexi kamu mau pesan apa, biar saya pesankan sekalian" tanya Edgar

"Chiken katsu dan jus alpukat saja pak" 

"Baiklah kamu tunggu di sini sebentar"

Tak lama Edgar datang dengan membawa nampan berisikan pesanan mereka berdua

"Terimakasih banyak pak" kata Lexi dan hanya di balas senyuman oleh Edgar

Galaksi baru saja keluar dari ruangannya di lihatnya meja sekertarisnya kosong, langsung saja ia berjalan menuju lift untuk turun ke kafetaria ia sedang malas jika harus makan siang di luar di tambah jam makan siang seperti ini sudah di pastikan jalanan akan sangat macet.

Setelah sampai di lantai lima belas banyak pasang mata dari karyawan yang tertuju padanya namun tak satupun ia perdulikan.

Matanya masih menelusuri kafetaria tersebut hinga matanya tertuju pada dua orang yang masih sibuk memakan makanannya sesekali di selingi tawa di antara keduanya pandagan galaksi masih terfokus ke pada sosok gadis bermata hazel tersebut hinga suara pop up wa manyadarkanya dari lamunannya, di lihatnya siapa yang mengirim pesan tersebut ternyata dari mamanya dengan cepat ia membalas pesan tersebut

Mama

"Sayang bisa tidak temani mama makan siang? Sudah lama kita tidak makan siang bersama"

You

"Baiklah ma, mama ingin makan siang di mana?"

Mama

"Di langganan kita yang biasanya saja"

You

"Baiklah ma, aku akan segera ke sana"

Galaksipun bergegas kembali ke lift dan sampailah di lobi bergegas ia memasuki mobil mewah berwarna merah membelah jalan ibukota yang padat, hingga beberapa menit sampailah ia di salah satu restoran mewah yang menjadi langganan keluarga Aldebaran.

Galaksi menyapu pandangannya ke seluruh penjuru restoran hingga tatapannya tertuju kepada wanita paru baya yang masih terlihat cantik walu sudah tak lagi muda

"Sudah lama ma?" Tanya galaksi sambil memeluk mamanya dan langsung di balas pelukan oleh sang mama

"Baru sepuluh menit yang lalu, mama sudah pesankan makanan kesukaan kamu"

"Kapan kamu akan pulang ke rumah nak, apakah kamu tidak rindu dengan mama dan papa? Apakah apartemenmu itu lebih nyaman dari rumah mu sendiri?" Tanya Risa dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Tidak begitu ma, aku selalu rindu dengan mama dan juga papa hanya saja apartemen lebih dekat dengan kantor, galaksi akan pulang secepatnya ke rumah galaksi janji"  kata galaksi mencoba menenangkan mama tercintanya itu

"Baiklah kalau begitu, bagaimana apakah kamu sudah mendapatkan pengganti dia?"  Tanya risa pelan ia takut membuat anak semata wayangnya itu tidak nyaman

"Ma, mama taukan bagaimana waktu dia pergi dari hidup gala, gala hanya takut kejadian yang lalu akan terulang kembali gala tidak inigin terpuruk seperti waktu itu lagi ma" 

"Sampai kapan sayang, sampai kapan kamu akan terus seperti ini, mama dan papa sudah tidak muda lagi apakah mama tidak akan pernah bisa melihatmu bahagia dan bersanding dengan perempuan yang kamu cintai dan mencintaimu juga, sampai kapan kamu akan terus stuck di titik ini?"  kata Risa dengan air mata yang sudah mulai berjatuhan di pipi yang sudah ada beberapa guratan halus

"Baiklah ma, aku akan mencoba membuka hati tapi tolong beri gala waktu untuk memulai semua ini"  kata galaksi dengan tangan yang terulur menghapus sisa-sisa air mata di wajah sang mama

Hingga datanglah waiters membawakan pesanan mereka

Mereka langsung melahap makanan yang sudah di pesan oleh Risa sesekali di selingi canda tawa dari keduanya, rasanya sudah lama ia tidak makan bersama dengan mamanya sudah tiga bulan pula ia tidak pulang ke rumahnya

🍁🍁🍁

Sudah pukul 15:00 namun Galaksi belum juga berada di kantor padahal sebentar lagi akan ada meeting, sudah berapa kali Lexi mencoba menghubungi bosnya tersebut namun tetap saja nihil.

Lexi terus mencoba menghubungi bosnya tersebut sambil berjalan ke sana ke mari tanpa memperdulikan keadaan di sekitarnya, banyak para karyawan lalu lalang  memandanginya aneh namun semua tak di hiraukan oleh Lexi

"Kemana perginya monster kutub itu, sampai-sampai tidak bisa mengangkat telvon ku sebentar saja apakah dia lupa kalau sebentar lagi akan ada meeting, bisa-bisa kepalaku pecah memikirkan kemana moster kutub itu pergi dasar menyebalkan"  gerutu Lexi

"Siapa yang kamu sebut monster kutub menyebalkan itu Lexi?" seru galaksi dengan senyum yang sulit di artikan

"B.. bapak apakah sudah berada di sana dari tadi?" kata Lexi takut-takut

"Ya. Cukup lama untuk mendengar sumpah serapahmu itu"  kata galaksi sambil berjalan mesuk ke dalam ruangannya

Damn it!!!

Tak berselang lama galaksi keluar dari ruangannya dan menghampiri meja sekertarisnya itu, spontan saja Lexi langsung bangkit dari kursinya

"Apakah semuanya sudah siap?"

"Sudah semua pak"

Merekapun bergegas meuju tempat meeting tersebut, tak lama sampailah mereka di salah satu hotel bintang lima milik Aldebaran Crop.

Meeting baru selesai empat jam lamanya mentari sudah mulai membenamkan diri di ufuk barat, namun Lexi masih belum selesai membereskan berkas-berkas yang ada di ruangan meeting tersebut, klien sudah pulang semua tinggallah galaksi dan Lexi berada di ruangan itu

"Apakah masih lama?"

Lexi mengangkat kepalanya untuk memandang pemilik mata biru laut itu "Ah sebentar lagi selesai pak"

Selang 20 menit akhirnya Lexi sudah selesai membereskan semua berkas-berkasnya, di lihatnya galaksi tengah asik memainkan benda pipih nan canggih itu

"Sudah selesai pak" galaksipun berdiri dan berlalu pergi meninggalkan Lexi di belakang

"Rumah kamu di mana lexi? Biar saya antar"  tanya galaksi setelah mereka berada di dalam mobil

"Tidak usah pak, saya bisa naik angkutan umum saja"

"Saya tidak terima penpenolakan"

"Rumah saya tidak jauh dari toko kue hazelnut cake pak"

"Kita makan dulu sebelum pulang" kata galaksi

"Tidak usah pak, langsung saja pulang ibu saya pasti sudah khawatir di rumah"

Lagi dan lagi hanya di balas gumaman oleh galaksi

Setelahnya tidak ada percakapan lagi di antara mereka, sesekali Lexi mencuri pandang ke arah galaksi.

Di lihatnya alis tebal rahang tegas otot yang menonjol di balik kemeja hitam yang telah di gulung sampai siku menjadi nilai plus tersendiri bagi Galaksi

"Tampan" gumam Lexi tanpa sadar

"Ya saya memang tampan, saya tau itu"  kata galaksi sambil menoleh ke arah Lexi

Seketika muka Lexi langsung merah merona bak kepiting rebus ketahuan tengah memuji dan memandang intens bosnya tersebut Lexi pun langsung membuang muka ke arah jalan

Sudut bibir galaksi terangkat membentuk seulas senyuman melihat tingkah laku mengemaskan Lexi tersebut

Tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Lexi dan benar saja ada wanita paruh baya yang sedang berdiri di depan pintu, Lexi segera turun dari mobil mewah tersebut dan galaksi juga ikut turun

"Terimakasih pak atas tumpangannya kalu begitu saya permisi dul-"  belum selesai Lexi berbicara ibunya sudah berada di belakang tubuh Lexi dan langsung memotong ucapan gadis itu

"Dari mana saja Lexi, kenapa handphone kamu tidak bisa di hubungi ibu cemas sekali"  kata Alexa sambil memperhatikan anak sematang wayangnya itu dari atas sampai bawah, lalu beralih menatap galaksi

"Kamu siapa, apakah kamu temanya Lexi?"

"Bukan Bu di-" lagi dan lagi belum selesai Lexi berbicara sudah di potong

"Perkenalan tante saya Galaksi Aldebaran"

Kata galaksi sambil menjabat tangan wanita paruh baya tersebut

"Alexa Zivanka, ibu lexi. Mari nak masuk ke rumah dulu sudah makan malam atau belum?"  kata Alexa dan hanya di balas angukan oleh galaksi

"Tapi bu-" belum selesai Lexi berbicara Alexa dan galaksi sudah berlalu dari hadapannya dan masuk ke dalam rumah Lexi hanya bisa cemberut sambil menghentakkan kakinya

"Sebenarnya yang anak ibu dia atau aku sih kenapa malah aku yang di tinggal?" Gerutu Lexi

"Kamu mau lauk apa nak?" Tanya Alexa sambil menuangkan nasi ke dalam piring galaksi

"Tidak usah tante, biar saya sendiri yang mengambil lauknya"

"Tidak papa biar tante saja" galaksipun menyebutkan lauk yang ingin ia makan

Lexi yang sedari tadi tidak di hiraukan kehadirannya oleh merekapun hanya bisa berdecak sebal

"Ckck... apa-apaan ini seperti nyamuk saja aku di sini tidak di anggap kehadirannya sama sekali" Rajuk Lexi

Gerutu Lexi pun mengundang gelak tawa dari keduanya.

Lexi terkejut baru kali ini ia melihat seorang Galaksi Aldebaran tertawa sampai terbahak-bahak seperti itu tanpa sadar mulutnya menganga memperhatikan betapa tampan wajah dari bosnya tersebut.

Dengan cepat galaksi langsung menetralkan raut mukanya kembali datar seperti semula

"Hey tutup mulutmu itu Lexi jangan sampai nanti nyamuk masuk ke dalam mulutmu itu"  kata Alexa. Lexipun hanya bisa cemberut mendengar kata-kata ibunya itu

Setelah usai makan malam Lexi bergegas menuju kamarnya untuk membersihkan diri, sementara Alexa dan Galaksi masih asik berbincang di ruang tamu

Tak berselang lama Lexi turun ke bawah dengan menggunakan piyama berkarakter panda dan langsung bergabung bersama mereka

"Cantik walau tanpa make up" batin galaksi

"Kalau begitu saya permisi dulu tan sudah malam"

"Baiklah, lain kali sering-sering main ke rumah atau ke toko juga boleh" kata Alexa

"Jika ada waktu saya akan mampir ke sini, terimakasih banyak atas makan malamnya tan" galaksipun berjalan menuju mobilnya

"Dia tampan kan? Baik pula apakah kamu tidak suka padanya?" Goda Alexa

"Kami hanya sebatas atasan dan bawahan saja Bu tidak lebih"

"Benarkah? Bagaimana kalau dia jatuh hati padamu" tanya Alexa sambil menarik turunkan alisnya

"Mana mungkin Bu dia mau sama Lexi"

"Kamu ini suka merendah, anak ibu cantik baik mana mungkin dia tidak mau, bagaiman denganmu apakan kamu menyukai bosmu itu"

"Sudahlah Bu berhenti menggodaku" kata Lexi dengan muka yang sudah merah bak kepiting rebus dan berlalu masuk ke dalam kamarnya

🍁🍁🍁