Chapter 3 Alexi Hilary Zivanka

Cahaya matahari menembus gorden mengusik tidur nyenyak seorang gadis yang tengah terbalut selimut tebal bak janin

Di lihatnya jam di atas nakas masih menunjukkan pukul 06:00

Lexi bergegas menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi

Tak lama ia keluar dari kamar dilihatnya wanita paruh baya tengah berkutat di dapur, Lexi langsung menghampiri wanita itu

"Selamat pagi Bu"sapa Lexi sembari mencium pipi Alexa

"Pagi sayang, duduklah sebentar lagi nasi goreng kesukaan kamu akan siap"

Dan hanya di balas angukan oleh lexi

Tak lama Alexa membawa nasi goreng ke meja makan, dan menuangkan nasi goreng ke dalam piring Lexi dan piringnya

"Terimakasih Bu selamat makan" ujar Lexi dengan senyuman yang mengembang di bibirnya

Dan hanya di balas angukan oleh sang ibu

Tidak ada pembicaraan selama makan berlangsung hanya suara denting sendok. Sarapan pun selesai dalam beberapa menit Lexi bergegas membereskan piring kotor selesai sarapan

"Bu Lexi ke kamar dulu ingin siap-siap untuk berangkat ke kantor"

"Iya sayang, ibu habis ini mau langsung ke toko pastikan rumah sudah di kunci sebelum kamu berangkat ke kantor okay"

"Siap komandan" di angkatnya tangan Lexi Hinga membentuk hormat sambil menampilkan senyumannya

Alexa hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putri semata wayangnya itu

🍁🍁🍁

Waktu menunjukkan pukul 07:50 Lexi sudah berada di kantornya sejak 7 menit yang lalu bersyukurlah bos monster kutub itu belum datang,

Lexi langsung meraih buku kecil di lihatnya jadwal bosnya itu

Tak lama ada derup langkah mendekat

Tap tap tap

Di lihatnya CEO muda tersebut, Lexi langsung berdiri dari kursi nyamannya

"Selamat pagi pak" sapa Lexi sambil sedikit membungkuk

"Apa saja jadwal saya hari?" tanya galaksi dingin

"Jadwal hari ini tidak padat hanya ada meeting dengan perusahaan Addison Group nanti jam dua siang pak"

Dan hanya di balas angukan oleh galaksi dan langsung berlalu masuk ke dalam ruangan kerjanya

Lexi yang tengah fokus dengan komputer di kejutkan dengan suara berat

"Hey Lexi, bagaimana apakah kamu nyaman bekerja di sini?"tanya Edgar

"Sejauh ini nyaman pak"

"Apakah kamu ada janji siang ini?"

"Tidak ada pak"

"Bisakah kita makan siang bersama? Apakah kamu mau?"

"Tidak usah pak, saya bisa makan siang sendiri tidak perlu repot-repot pak" jawab Lexi dengan seulas senyum di bibirnya

"Saya tidak terima penolakan, ayolah Lexi anggap saja sebagai makan siang pertama dengan teman bagaimana?"

Lexi menimang-nimang tawaran Edgar lalu mengagumkan kepalanya.

Senyum Edgarpun mengembang

"Baiklah nanti saat jam makan siang saya akan ke sini, kalau begitu saya tinggal dulu ada sesuatu yang harus saya bicarakan dengan galaksi"

Dan hanya di balas angukan oleh Lexi

Tentu saja siapa yang tidak mau makan siang bersama manager Aldebaran Crop yang tampan dan ramah seperti Edgar Andromeda, walaupun masih tampan CEO muda dingin tak tersentuh itu

Edgar masuk kedalam ruangan galaksi yang cukup luas dan tertata rapih serta di setiap sisi terpasang AC yang membuat ruangan ini semakin nyaman di tambah dengan pemandangan gedung-gedung yang menjulang tinggi serta hiruk pikuk kemacetan ibukota yang menjadi pemandangan sehari-hari

"Bagaimana dengan sekertaris barumu itu cukup cantik dan polos bukan?" tanya Edgar

"Biasa saja, ada urusan apa kamu kemari?" Tanya galaksi to the point

"Sans bro.. apakah kamu belum bisa melupakan dia setelah dua tahun berlalu, apakah kamu akan terus stuck di sana sedangkan dia telah pergi jauh darimu.

Ayolah mau sampai kapan kamu akan terus seperti ini hidup ini terus berjalan cobalah buka hatimu untuk orang lain" kata Edgar

Tanpa sadar tangan galaksi terkepal di dalam saku celananya, potongan kejadian-kejadian masa lalu terlintas di kepalanya

"Ckck.. masih pagi begini kamu sudah merusak mood ku saja, apakah tidak ada pekerjaan yang bisa kamu kerjakan selain mengganggu ku?" Desis Galaksi

"Baiklah baiklah aku akan pergi, tapi coba kamu fikirkan kata-kata ku barusan aku tidak ingin punya sahabat yang jomblo sampai tua haha" tawa Edgar memenuhi ruangan kerja tersebut, hinga Edgar berlalu dari ruangan kerja Galaksi

"Untung sahabat kalau bukan sudah aku pastikan akan ku lempar dia ke segitiga Bermuda" gumam Galaksi

🍁🍁🍁

Galaksi tengah duduk memandangi hiruk pikuk kehidupan ibu kota, ucapan Edgar terus berputar-putar bak kaset rusak di kepala Galaksi hingga suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya

Tok tok tok

"Masuk"

Ketika sudah terdengar suara sahutan dari dalam barulah Lexi membuka pintu bercat coklat muda tersebut

"Permisi pak ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani" kata Lexi sambil menaruh berkas di atas meja kerja galaksi

Namun galaksi masih tidak bergeming memandangi hiruk pikuk kota Jakarta

"Lexi tolong buatkan saya kopi, jangan terlalu manis dan jangan terlalu pekat"

"Baik pak"

Barulah Lexi berjalan satu langkah suara bass itu menghentikan langkahnya

"Kamu mau kemana Lexi?" tanya galaksi sambil memutar kursinya menghadap Lexi

"Mau ke pantry bukankah tadi bapak mintak di buatkan kopi?"

"Kamu lihat di dekat lemari berkas-berkas itu terdapat tangga kecil, kamu naik ke ruang pribadi saya di sana ada mini bar kamu bisa buatkan kopi saya di sana, dan jangan sentuh apapun kecuali bagian dapur" kata Galaksi

Lexipun berjalan ke arah yang telah di tunjukkan galaksi tadi

Sesampainya ia di ruangan pribadi milik galaksi Lexi  langsung di sambut dengan aroma maskulin khas galaksi yang memabukkan, terdapat kamar tidur tidak terlalu besar namun rapih dan ada minibar yang takalah rapih ruangan yang di dominasi berwarna abu-abu dan putih terkesan nyaman dan elegan.

Lexi langsung menuju mini bar yang terletak tak jauh dari tempat tidur

"Well.. baru tau kalau ada ruangan pribadi di sini tak terlalu luas namun cukup nyaman" gumam Lexi

Setelah selesai Lexi langsung menuruni anak tangga, di lihatnya galaksi tengah fokus dengan berkas-berkas di atas meja

"Pak, ini kopi yang bapak mintak"

Galaksi langsung mengambil kopi dari tangan Lexi

"Kalau begitu saya permisi pak"  baru saja Lexi akan melangkah tangannya langsung di tahan oleh galaksi

Deg

Jantung Lexi memompa dua kali lebih cepat ada sesuatu yang yang berejolak di dalam diri Lexi ketika kulit mereka bersentuhan langsung, bukan apa-apa baru kali ini Lexi bersentuhan langsung dengan pria selain mendiang ayahnya.

Dengan perlahan Lexi memutar tubuhnya untuk berhadapan langsung dengan galaksi, setelah tersadar jika tangannya ada di lengan seorang gadis, galaksi langsung melepaskan cekalan tangannya dari lengan lexi

"A.. ada apa pak, a..pakah ada yang bisa saya bantu" tanya Lexi dengan nada terbata-bata

"Bukankah tadi saya sudah bilang kopinya Jagan terlalu manis lalu ini apa seperti kolak terlalu manis.

Kamu sengaja membuatkan kopi yang terlalu manis agar saya menderita diabetes hah" l kata galaksi dengan nada naik satu oktaf

"Maaf pak, akan saya buatkan yang baru"  Lexi langsung bergegas menaiki anak tangga, sambil berjalan Lexi terus saja bergumam dan menyupah serapah bos monster kutub tersebut

"Mulutnya itu pedes sekali sudah seperti mulut tetangga, apa dia tidak bisa bicara baik-baik tidak perlu sampai seperti itu dasar bos monster untung ganteng"  rutuk Lexi, sadar dengan kata-katanya tersebut Lexi dengan cepat mengeleng-gelengkan kepala.

Bagaimana bisa dia memuji monster kutub itu tampan

Di lain sisi sudut bibir galaksi terangkat membentuk seulas senyum

"Sungguh mengemasnkan jika dia sedang gugub dan takut seperti itu" batin galaksi

Tak lama setelah di rasa kopi buatanya yang ke dua telah sesuai takaran tidak terlalu manis tidak terlalu pekat, Lexi bergegas turun untuk kembali ke ruangan Galaksi

"Ini pak kopinya yang tidak terlalu manis tidak terlalu pekat, saya hanya memberikan sedikit gula"

Dengan perasaan cemas Lexi memperhatikan galaksi meminum kopi buatan ke dua

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Lexi"

Deg

"Mampus kamu Lexi pasti salah lagi salah lagi" rutuk Lexi dalam hati

"I...iya pak" jawab Lexi gugub

"Setiap hari kamu harus membuatkan kopi seperti ini untuk saya apakah kamu mengerti?"

"Hah, tadi bapak bilang apa?" dia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar

"Saya tidak akan mengulangi kata-kata saya untuk ke dua kalinya"

Lexi hanya bisa cemberut mendengar ucapan bos monster kutubnya itu

Selepas kepergian lexi, galaksi tak henti-hentinya meyunggikan senyum

"Cantik dan polos sangat mengemaskan"   gumam Galaksi

🍁🍁🍁

Jangan lupa tinggalkan jejak guys 💋