Chapter 7 Tak Tik??

Waspada typo bertebaran di mana-mana

Happy reading gaes, dan jagan lupa tinggalkan jejak peluk online 🤗🤗🤗

Setelah kejadian di restoran beberapa waktu lalu hubungan antara Lexi dengan angkasa semakin dekat, justru kedekatan mereka membuat galaksi semakin uring-uringan dan yang lebih parahnya dia selalalu mengikuti Lexi diam-diam demi memastikan kalau hubungan Lexi dengan angkasa tidak lebih dari teman.

Contohnya seperti hari ini galaksi sudah berada di depan rumah Lexi pagi buta seperti ini demi memastikan gadisnya itu akan pergi keluar atau tidak

Rasanya begitu menyenangkan ketika mengingat kata gadisnya, namun galaksi belum cukup berani untuk mengakui perasaannya secara gamblang ke hadapan lexi

Tak berselang lama Lexi keluar dari rumahnya memakai baju kaos dan celana training, sepertinya ia akan joging baru saja galaksi akan turun untuk menghampiri Lexi namun sebuah mobil sport keluar terbaru berhenti tak jauh dari Lexi berdiri,

Di lihatnya siluet pria yang akhir-akhir ini selalu berada di dekat Lexi iapun mengurungkan niatnya untuk mendekati Lexi dan memilih pergi dari sana

"Sial.. kenapa dia selalu berada di dekat Lexi seperti benalu saja, shit shit" kata galaksi sambil memukul setir mobil

"Kali ini aku akan membiarkan dia bersama Lexi namun lain kali jangan harap dia bisa bersama Lexi lagi" tekad galaksi dalam hati

🍁🍁🍁

Mentari masih belum menunjukkan sinarnya namun Lexi sudah kalang kabut, bagaimana tidak bosnya itu tak henti-hentinya menelvon dari jam lima pagi agar dia tiba di kantor pukul enam tepat, sedangkan dia baru tidur jam dua pagi akibat maraton drakor

Drttt

Drttttt

"Shit.. apa dia tidak bisa menunggu sebentar saja padahal masih ada waktu tiga puluh menit lagi"

"Hal-"

"Lexi jangan sampai telat ingat jam enam tepat sudah harus di kantor" kata galaksi di seberang telvon

"Iya pak, bagaimana bisa saya tetap waktu jika bapak selalu mengganggu saya" kata Lexi dengan nada yang di tekankan di setiap kalimat

Terdengar gelak tawa dari galaksi dan langsung memutuskan sambungan telepon

"Dasar bos monster sialan" maki Lexi

Setelah beberapa saat akhirnya Lexi sampai di depan pintu bercat coklat muda tersebut, ia berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya dan menahan amarah agar tidak langsung menyemprot bos monster kutubnya itu, setelah di rasa cukup iapun memutar kenop pintu tersebut

"Permisi pak, ada hal penting apa yang ingin bapak sampaikan hinga menyuruh saya ke kantor pagi-pagi buta seperti ini, sedangkan karyawan yang lain masih menyelami kolam mimpi mereka" sindir Lexi

"Sebelum kita membahas tentang hal penting itu. Bagaimana jika kamu bikinkan saya kopi dulu, jika tidak keberatan sekalian dengan sarapan paginya" kata galaksi dengan seulas senyum

"Jika bapak lapar kenapa tidak order makanan saja" sungut Lexi

"Saya baru kepikiran kenapa tidak order makanan saja, tapi berhubung kamu sudah ada di sini apa salahnya kamu saja yang buatkan saya sarapan"

"Dasar monster sialan" kata Lexi sambil berjalan menaiki anak tangga

"Terimakasih atas pujianya Lexi" ucap galaksi

"Oh ya Jangan lupa buat sarapan untuk kamu juga" teriak galaksi

Setelah selesai dengan acara masak memasak akhirnya selesai semua bergegas Lexi menuju ke bawah, di lihatnya galaksi tengah fokus memandangi benda pipih tersebut

"Ini pak makanannya sudah jadi" kata Lexi sambil menaruh nampan berisikan air putih, kopi dan spaghetti

"Kenapa cuman satu apakah kamu tidak mau?" Tanya galaksi

"Tidak untuk bapak saja, apakah sudah bisa kita membahas masalah hal yang kata bapak sangat penting itu"

"Apa kamu tidak bisa membiarkan saya memakan sarapan saya dulu Lexi?"

Lexi menghembuskan nafasnya dengan kasar

"Lexi coba kamu mendekat kesini sebentar saja" kata galaksi sambil menepuk-nepuk sofa di sebelahnya

"Tidak usah pak saya di sini saja"

Mendengar penolakan dari lexi, iapun bangkit dari duduknya dan mendudukkan dirinya di sebelah Lexi

"Coba buka mulutmu Lexi"

"Tidak mau pak, untuk apa saya harus membuka mulut saya" kata Lexi dengan nada yang mulai waspada

"Buka saja apa susahnya sih" gerutu galaksi, Lexipun akhirnya menurut

Dengan cepat galaksi memasukan satu sendok spaghetti kedalam mulut Lexi.

Sepontan saja mata Lexi melotot

"Kunyah dan telan"

Dengan susah payah Lexi menelan makanannya, bagaimana tidak ia harus mengunyah spaghetti dan menetralkan degup jantungnya yang berpacu dua kali lebih cepat

"Pak sa-" belum sempat Lexi berbicara galaksi dengan cepat memasukkan suapan ke duanya

"Sudah pak cukup" ucap Lexi sambil menutup mulutnya

"Jagan kePDan kamu siapa yang mau nyuapin kamu lagi huh"

"Sabar Lexi sabar" kata Lexi sambil mengusap-usap dadanya

Galaksi yang melihat tingkah laku Lexi susah payah ia menah tawa

"Apakah sudah bisa kita bicara pak?"

"Dari tadi juga kita sudah bicara Lexi" kata galaksi sambil senyum-senyum

"Maksud saya bicara yang kata bapak hal penting itu" kata Lexi sambil memutar bola matanya malas

"Oh itu, jadi hal yang sangat penting yang akan saya beritahu kamu adalah-" galaksi sengaja menggantung ucapannya sesaat dan melihat Lexi yang mendengarkan dengan Serius

"Saya mau meminum kopi buatan kamu dan juga sarapan pagi dengan kamu tapi kamu yang membuat sarapan itu" kata galaksi dengan satu tarikan nafas

Lexi di buat melongo dengan apa yang barusan ia dengar, pagi-pagi buta ia sudah kalang kabut dengan telvon yang dia dapat dari bos monster kutubnya itu, dengan tergesa-gesa ia berangkat ke kantor dan susah payah ia menahan kantuk namun apa yang dia dengar katanya hal yang sangat penting itu

"Bapak lagi ngelawak?"

"Apakah saya terlihat sedang melawak Lexi"

"Apakah bapak tau saya sudah kalang kabut, ketika bapak bilang ada hal yang sangat penting yang akan bapak bicarakan dan tidak bisa melalui telepon. Saya sudah susah payah menahan kantuk agar bisa sampai di sini dengan tepat waktu, dan merelakan waktu tidur saya demi bisa mendengar langsung hal yang sangat penting itu" kata Lexi dengan nafas yang memburu menahan amarah

Namun ekspresi yang di berikan galaksi bukanlah ekspresi menyesal, melainkan muka datar bak tembok

"Bukankah saya benar, saya tidak berniat mengerjai kamu, saya hanya ingin meminum kopi buatan kamu Lexi" kata galaksi

Perasaan aneh apa ini, kenapa amarahnya bisa reda secepat itu hanya karena mendengar ucapan lembut dari Galaksi Aldebaran.

Apakah ia mulai menyukai galaksi, Lexi menggeleng-gelengkan kepalanya mana mungkin ia menyukai monster kutub namun tampan di depannya ini

"Lexi, Lexi apa yang sedang kamu pikirkan? Apakah kamu benar-benar marah dengan saya? Maafkan saya, saya tidak bermaksud seperti itu"

"Tidak pak, jika tidak ada hal penting lagi saya permisi dulu" ucap Lexi dan segera berlalu pergi

"Apakah dia benar-benar marah?" Tanya galaksi pada dirinya sendiri

Suara lonceng berbunyi menandakan jam kantor telah di mulai, namun Lexi masih setia menyembunyikan wajahnya di antara lipatan lengan tanpa berniat menghidupkan layar monitornya terlebih dahulu

"Apakah kamu semalaman begadang Lexi hingga baru saja jam kantor di mulai kamu sudah akan tertidur?" Kata Edgar

Lexi mengangkat kepalanya sebentar demi bisa melihat siapa orang yang masih pagi sudah berada di depan meja kerjanya

"Iya semalam saya maraton drakor dan baru tiga jam saya tidur namun ada monster kutub yang menggangu tidur nyenyak saya" gerutu lexi

"Monster kutub? Memangnya ada monster kutub seperti itu?" Tanya Edgar

"Ada pak bahkan dia sering berada di dekat kita, sahabat bapak pasti tau siapa monster menyebalkan itu" kata Lexi dan menundukkan wajahnya kembali

Edgar yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Lexi yang seperti itu, iapun melangkah ke ruangan sahabatnya dan menanyakan siapa monster kutub menyebalkan yang di maksud lexi itu

"Gal apakah kamu tau siapa monster kutub menyebalkan yang telah mengganggu tidur nyenyak Lexi?" Tanya Edgar penasaran setelah ia duduk bersebrangan dengan meja kerja galaksi

Akhirnya galaksi menceritakan kejadian pagi buta sedetail mungkin.

Edgar yang mendengarkan penjelasan galaksipun tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya yang terasa kram

"Pantas saja Lexi seperti itu, apakah kamu tidak ada kerjaan sehingga mengganggu orang lain" kata Edgar dengan sisa-sisa tawanya

"Entahlah aku hanya ingin melihat manik mata hazel yang menenangkan itu dan tentunya melihat Lexi secara langsung bayang-bayang lexi selalu menari-nari di kepalaku dan aku tidak tahan akan hal itu. dan soal kopi berserta sarapannya adalah bonus"

"Apakah kamu sudah benar-benar jatuh hati padanya?"

"Sepertinya begitu" ucak galaksi mantap

"Ungkapan perasaanmu padanya, perjuangkan dan lakukan secepatnya, good luck boy" kata Edgar sambil menepuk-nepuk pundak galaksi

🍁🍁🍁