Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Pertanyaan ini membuat Lei Yi kesulitan.

Tuan Muda Li bertanya kepada seorang lajang, apakah dia yakin Tuannya tidak sedang mengejeknya?

Lei Yi berdeham dan menjawab dengan serius, "Tuan, pertama-tama aku harus punya pacar terlebih dahulu sebelum aku bisa memikirkan hal ini."

Li Yan melirik dengan tatapan dingin, "Bahkan seorang wanita saja kamu tidak dapat menemukan, tidakkah kamu merasa malu?"

Lei Yi memasang wajah canggung dan untuk pertama kalinya merasa sangat memalukan tidak memiliki seorang wanita.

Tapi dia benar-benar sangat ingin mengatakan, Tuan Muda Li, tidakkah Anda juga baru saja memiliki seorang wanita?

Untungnya, Lei Yi sangat pandai memahami pikiran Li Yan. Setelah Li Yan mengajukan pertanyaan itu, dia mengerti apa yang ingin dilakukan Li Yan.

Dia menambahkan dengan perhatian, "Tuan Muda, aku akan membantumu memikirkan lamaran pernikahan."

Rencana Untuk Dua Tahun Ke Depan