Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Shu Xinyu melirik Qiao Mu dan berkata dengan sinis, "... Hanya saja ada orang yang berpura-pura terlalu dalam dan tidak bisa melihat esensi di dalam tulangnya. " 


Tatapan dingin melintas di mata Qiao Mu, "... Nona Shu, apa maksudmu dirimu sendiri? Memang sangat sulit untuk dilihat. 


 "Kamu!" Wajah Shu Xinyu menjadi suram, "... Tidak berpendidikan!" 


 "Ibuku meninggal lebih awal, tidak ada yang mengajariku. " Qiao Mu membalas tanpa ampun. Dia ingin melihat seperti apa Shu Xinyu di depan umum. 


 Wajah kuyu itu berubah drastis, matanya dipenuhi dengan amarah yang gila, seolah ingin merobeknya. 


 Qiao Mu merasa konyol. Wanita ini tidak menganggapnya sebagai putrinya, tapi masih berharap dia dengan bodoh mengingat kebaikan kelahiran itu? 


 Seharusnya dia sudah membayar kembali. Setelah itu, dia akan membalas bagaimana orang lain memperlakukannya! 


 Shu Xinyu sangat marah hingga hampir kehilangan kendali. Dia dengan cepat memakai kacamata hitam untuk menyembunyikan emosinya. 


Kamu Tidak Seharusnya Hidup di Dunia Ini