Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Setelah bercanda, Guan Baobei menyerahkan sebuah tas kepada Qiao Mu, "... Mumu, bagaimana kondisi tubuhmu sekarang? Ini adalah dua botol produk kesehatan yang saya siapkan untuk Anda. Ambil kembali untuk mencegah keadaan darurat. Periksakan ke dokter dan makan tepat waktu jika Anda memiliki gejala.


 Qiao Mu memandang Guan Baobei, melangkah maju, dan memeluk Guan Baobei. Wei 'ai, terima kasih atas produk kesehatan yang kamu berikan kepadaku. " 


 Jika Guan Baobei tidak memberinya produk kesehatan ini sebagai pengganti obat yang diresepkan oleh dokter, dia mungkin akan mengonsumsi rumput teki. Tidak ada yang bisa memprediksi apa hasilnya sekarang. 


 Untungnya Guan Baobei berhasil lolos. 


Tidak Menyukai Anak?