263. Retak yang Belum Pulih

"Lalu, untuk apa kamu menikahiku saat itu?" pertanyaan itu berkali-kali berputar di benaknya. Jika sejak awal Kenan menyukai Raka, lalu untuk apa pernikahan mereka terjadi? Apakah hanya karena rasa tanggung jawab? Atau, karena Kenan kasihan padanya?

Rasa itu membuat Qia merasa lebih hancur. Ia tidak ingin dikasihani. Tidak pernah. Sejak kecelakaan itu, ia sudah hidup sendiri, berjuang sendiri, dan berdiri sendiri. Kehilangan orang tua dan kakaknya membuatnya tumbuh sebagai perempuan yang keras, mandiri, dan terbiasa menahan luka dalam diam.

Justru karena hidupnya penuh kehilangan, ia sangat membenci orang-orang yang datang padanya karena iba. Termasuk Kenan. Jika pria itu menikahinya hanya karena merasa kasihan, maka seluruh pondasi rumah tangga mereka adalah kepalsuan.