Kemarahan Nasywa

"Sayang ayo bangun kita Shalat ashar dulu"

"Heemm ini jam berapa mas?"tanya Kesya.

"Jam empat tadi mas Aldi, Abbey dan Keyrel bantu Nasywa dan Gibran membersihkan beberapa ruangan" Kata Aldi lalu membalas dengan senyuman.

"Tapi mas kenapa gak bangun---"

"Kamu gak boleh maksa anak kita ya" Kata Aldi. sementara Kesya tersadar masih ada anaknya dalam Tubuhnya yang harus kuat.

"Eemm iya mas....maaf ya Ayo kita shalat lalu pergi ke rumah" Kesya pun mengangguk. setelah shalat ashar Kesya dan Aldi pamit kembali ke rumah karena ingin istirahat.

"Sayang" Tiba tiba gibran memeluk Nasywa dari belakang.

"Eh kenapa mas?" Tanya Wawa yang tak mengerti kenapa tubuhnya terasa merangsang dengan pelukan dari Gibran

"Apa boleh mas ambil haknya mas?"tanya Gibran pada Nasywa. Wawa diam termenung dengan pertanyaan Gibran.

"Eemm boleh kok Mas...lagi Pula itu Kewajiban aku kan mas" kata Nasywa yang tersenyum pada Gibran lalu melanjutkan Mengaduk teh.

"Nah gitu dong Istriku"ucap Gibran. setelah itu Gibran dan Nasywa duduk di sofa ruang tamu.mereka terhanyut dalam perbincangan hangat mereka. Adzan Maghrib mulai terdengar Wawa dan Gibran langsung pergi ke kamar mandi untuk wudhu. Wawa mengambil wudhu dan tiba tiba Gibran menabraknya dari belakang untung Gibran Menangkap Wawa.

"Ihh mas batal dong Wudhu nya"ucap Wawa sedikit kesal.

"Kamu juga kok gk ajak Mas wudhu berdua"

"haha mas...mas nanti gak jadi shalat dong"Mereka berdua shalat dengan kusyu'

setelah shalat Gibran mengecup kening Wawa. Mereka berdua memasak bersama.

"Mas bisa ambil kentang yang ada di bawah rak?"

"Mau masak apa sayang?"

"Kentang balado mau gak? itu masakan kesukaan Aku isinya biasanya ada Pete terus kentang"

"kayaknya enak sayang...biasanya Mas suk---"

TOK!!!TOK!!!TOK!!!

ucapan Gibran Terpotong dengan ketukan pintu di depan. Wawa langsung Pergi ke depan dan memeriksa siapa yang mengetuk pintu. Dan ternyata Itu wanita Cantik yang berdiri di depan pintu. Jujur Wawa cemburu Melihat Wanita cantik berdiri di depan rumahnya.

"Permisi pembantu saya mencari Tuan Gibran"

"Apa urusan anda kesini"Jawab Wawa dengan tegas.

"itu bukan urusanmu pembantu"jawab dia dengan ketus. Hati Wawa membara mendengar perkataan Wanita itu. Gibran mendengar kegaduhan di depan. Dan dia langsung berjalan setengah berlari ke depan dan melihat Wawa memarahi seseorang.

"wa ada apa?" Tanya Gibran. Wanita cantik itu langsung masuk menerobos Wawa dan ingin memeluk Gibran. Wanita itu nyaman dalam pelukan Gibran. Gibran berusaha melepas Pelukan dari Wanita itu dan memberi isyarat pada Wawa untuk membantunya.

"Dasar bajingan Keluar!!!!"Wawa menarik rambut wanita itu dan akhirnya Wawa memeluk Gibran.

"kamu pembantu!!!Enak banget langsung peluk Calon suami saya!!"ucap Wanita itu.

"Eemm permisi mbak Ini istri saya dan Anda siapa ya masuk masuk tanpa izin?"tanya Gibran. Wanita itu terkulai lemas mendengar itu.

"Kamu gak kenal aku bran?aku ini Carla calon istri kamu"kata Carla.

"Carla? Kenapa kamu disini aku udah bilang kan kita gak punya hubungan lagi kita udah putus"Kata Gibran mengeratkan Pelukannya dengan Wawa.

"Kamu bohong kan ini pasti pembantu kamu gak mungkin kamu milih wanita Jelek kusut ini dari pada aku udah cantik,kaya" Kata Carla berusaha sombong.

"Udah kamu keluar dari rumah ini dan jangan bilang Istriku Jelek atau kusut. dia lebih pintar dan gak bodoh kayak kamu yang percaya dengan rasa cinta ku pada kamu saat kita SMP kita udah putus"Kata Gibran.

"Gak mungkin bran....kamu udah janji akan nikah sama aku bukannya jalang itu....awas kamu Pelacur aku gk akan Sudi Gibran nikah sama kamu..aku akan selalu mengobrak Abrik rumah tangga kalian sampai hancur.dan ingat Gibran!!!!kamu akan menyesal menikah dengan pelacur ini"Hati Wawa teriris mendengar setiap berdebatan Gibran dan Carla.

"jangan sebut dia pelacur kamu pergi dari rumah ini Sekarang atau aku usir kamu"Kata Gibran dengan tatapan tajam. Gibran marah besar karena istrinya mendapat ujian yang begitu besar dengan mendatangkan wanita jalang seperti Carla.

"baik!!!....dan ingat Ucapanku!!"Carla pergi meninggalkan Wawa dan Gibran. Seketika itu tangisan Wawa pecah setelah kepergian Carla. Wawa lari ke kamarnya yang lama dan menangis sejadi jadinya. Gibran berusaha masuk ke kamar tetapi di kunci Nasywa dari dalam. "Synk tolong buka pintunya tolong dong"kata Gibran dan seketika dia ingat kalau ada kunci cadangan di bawah Rak buku. Dia langsung mengambil Kuncinya dan Membuka pintu dia masuk dan melihat Wawa meringkuk di pojokan Lemari.

"Sayang kamu gakpapa kan?"

"Hmm....hiks....hiks"

"udah ayo Tidur aja Mas gak akan minta hak mas malam ini ayo istirahat"

"Mas tidur di sana...hiks....aku disini aja....hiks"

"ya sudah"Gibran Pergi dan tidak menggangu Wawa. Di kamar Gibran mendengar hpnya berdering. Gibran langsung mengambil hpnya dan melihat siapa yang menelponnya ternyata itu nomer tak di kenal. Gibran menutup telpon itu dan melihat Facebook untuk menghiburnya beberapa menit kemudian Ada notifikasi Pesan dari nomer tak di kenal. Gibran membalasnya.

'ini siapa' Beberapa menit kemudian pesan baru berbunyi.

'aku carla' Gibran langsung memblokir Nomer Carla. dan beristirahat Memikirkan Bagaimana bisa Malam pertamanya dengan Wawa berakhir kekacauan.

∆∆∆∆∆∆∆∆∆

BERSAMBUNG