Kecewa

Suasana di ruang tamu sungguh canggung. Kesya diam, dia tak habis pikir masih saja dia berani kesini? sementara Wawa tertegun melihat seseorang yang telah meninggalkan Kesya bertahun tahun.

"Jadi apa mau mu kesini?" tanya Kesya.

Sementara Rafi hanya diam. Wawa Langsung mengambil alih Nara dari gendongan Kesya.

"Kes, Kamu udah punya suami?" tanya Rafi menatap Kesya. Wawa ingin sekali tertawa dengan adegan menegangkan ini. Kesya merasa heran karena sejak dari tadi Wawa tertawa sendiri.

"Kenapa?" tanya Kesya pada Wawa.

"Sorry sorry, Gw tuh mau ketawa aja. Kayak nonton sinetron aja" ucap Wawa yang masih cekikikan. Kesya langsung menatapnya dengan tajam.

"Ekhm"

"Rafi, Aku udah punya anak dan suami please jangan ganggu"ujar Kesya. Rafi masih tidak Terima karena dia di usir.

"Kesya, Selama ini aku nunggu kamu tapi sekarang...."Rafi masih termenung memikirkan masa lalu mereka.

"No, Itu salah kamu sendiri"ujar Kesya. Wawa dan Rafi langsung bungkam dengan pernyataan Kesya.

"Ya sudah..."

Rafi langsung berdiri lalu pergi dari rumah Kesya dengan wajah kecewa. Selama beberapa tahun Rafi berharap masih ada kesempatan untuknya tapi ternyata Takdir berkata lain. Sebenarnya Rafi ingin menikah dengan Kesya walaupun masih SMA tapi orang tua Rafi tidak mengijinkan Rafi menikah dengan Kesya karena Kesya tak memiliki orang tua dan juga Orang tua Rafi ingin Rafi kuliah di Singapore. Sejak itu Rafi selalu menghabiskan malamnya dengan wanita lain. Suatu hari Rafi sadar atas perlakuannya dan berhenti untuk pergi ke Bar. Rafi ingin kembali dalam keputusannya yaitu mencari Kesya.

"Wa,apa pilihan ku ini benar?" tanya Kesya.

"Maksudmu?"

"Apa aku salah telah mengecewakan Rafi?" tanya Kesya yang masih menunduk.

"Omong kosong, Lebih baik kau dengan Aldi dari pada Pengecut itu" gerutu Wawa yang tidak Terima dengan perkataan Kesya.

"Ya sudah kalo gitu...."

"Yuk masak"ajak Wawa.

" Lu gakpapa kan?" tanya Kesya terkekeh mendengar ajakan Wawa.

"sialan kau ayo lah"

"Oke deh ayok"

Kesya langsung menuju Kamar untuk membaringkan Nara yang sudah terlelap.

Sementara Di rumah sakit...

"Sia.."

"Iya Pak?"

"tolong periksa data pasien yang ada di kamar c" ucap Aldi.

"Siap pak"

Kemudian Sia keluar dari ruangan Aldi.

Drrttt.... drttt

"Gibran?"

- Halo?

- Kenapa telpon bran? tumben

- Tolong telpon Wawa, Dari tadi di telpon gak di angkat.

- oke

Aldi langsung menelpon Kesya karena Nomer Wawa sudah di hapus oleh Kesya.

- Kesya...

- Halo, Iya Mas?

- Beritahu Wawa buat jawab telponnya Gibran, Emang kalian ngapain?

- Lagi masak Mas

Aldi langsung Kaget mendengar teriakan Baby Nara.

- Halo sayang??? Nara gakpapa kan?

- Gakpapa kok Mas, Emang kenapa?

- Tadi Baby Nara teriak kenapa?

- Bukan teriak Mas, Dia lagi ketawa

' Dasar Nara bikin Jantung copot aja' Batin Aldi.

- Ya udah Mas Al tutup telponnya ya?

- iya Mas...

Tuttt.... tuutttt

"Ada Ada Aja"ucap Kesya.

"Wawa!"

"Apa?" tanya Wawa yang masih memegang panci untuk masak. Kesya malah tertawa kencang melihat Wajah Wawa yang terkena Tepung.

"Kenapa?" tanya Wawa.

"Angkat tuh telponnya suami mu"

"Emang Mas Gibran nelpon?" tanya Wawa.

PLETAK!!!

"Sialan Kau"gerutu Wawa mengusap keningnya.

"Hahaha, Jangan bikin Suamimu khawatir tuh"

"Iya iya"Sepanjang Hari Wawa dan Kesya bersenang senang seperti dulu. Kesya dan Wawa saling bertukar cerita tentang suami Mereka.

"Kapan aku bisa hamil ya"ujar Wawa.

***********

BERSAMBUNG.....