Ka Al

PLAK!!

Tamparan keras pun mendarat pada pipi Aldi. Mama Rara Marah besar pada Aldi. Sementara Papa Andra masih mencerna perkataan Aldi.

"Kamu ini gimana sih!! Kesya adalah gadis yang kamu cintai dari kec..." Mama Rara langsung diam.

Aldi kaget mendengar ucapan Mamanya, cintai sejak kecil?

"Apa maksud mama? Kesya dan Aku bertemu saat kuliah. Mama tau itu kan, apa mama menyembunyikan sesuatu? " tanya Aldi penasaran. Mama Rara menghela nafas panjang lalu mengatakan....

"saat kamu kecil saat umur kamu 5 tahun,kita masih tinggal di desa. Saat papa kamu mencari pekerjaan dan memulai membangun perusahaan sendiri. Kamu kabur karena Papa memarahi kamu saat mencoret tembok. Saat itu kamu bermain dengan gadis itu sampai kamu membawanya pulang.Mama dan Papa kaget melihat kamu menggandeng gadis kecil itu. Beberapa hari berlalu Mama dan Papa menganggap Gadis itu keluarga kita karena dia tak punya rumah. kami memasang poster anak hilang tapi suatu hari Gadis itu hilang dan tak pernah kembali. Tetapi gadis itu kembali lagi dan dia adalah Kesya. "

Flashback on

Saat itu Aldi kecil berlari sambil menangis tak tentu arah. Tiba tiba Aldi terperosok tanah dan jatuh di jembatan kecil. Aldi bingung dan kesakitan karena lututnya terluka.

"Ahk, Sakit...! " Ucap Aldi memegang lututnya.

"Kaka sakit? " tanya seorang gadis kecil keluar dari persembunyiannya. Aldi melihat gadis itu terlihat seperti habis menangis, wajah cantik nan lucu, rambut terurai. Aldi mendekat dengan jalan terpincang-pincang. gadis itu mendekat pada Aldi dan menyuruh Aldi untuk duduk.

"Ayo duduk Ka" ucap gadis itu.

"Baiklah" Aldi mengiyakannya dan duduk di sebelah Gadis itu.

"Kamu ngapain di disini? dimana rumahmu? " tanya Aldi. Gadis itu menggeleng.

"Aku lupa ka, aku baru pindah tadi aku di marahin ibu jadi aku kesini aja. aku takut"ucap Gadis itu.

" oh iya, nama kamu siapa? "tanya Aldi.

"Kesya..! " ucap Kesya

"Nama kaka siapa? "tanya Kesya lagi.

" Nama kaka adalah Aldi"ucap Aldi.

"Ooo, Ka Al. Kaka ngapain disini? "

"Kaka di marahin karena mencoret tembok" ucap Aldi terkekeh. Kesya kecil hanya diam mematung.

"Seperti nya kita kabur karena dimarahi ya ka" kata Kesya.

"Iya... " Aldi termenung sebentar lalu lama ke lamaan ia mulai mengantuk, Begitupun Kesya. Mereka pun tertidur di bawah jembatan kecil itu dengan bersandar di tembok. Sementara Orang tua Aldi sibuk mencari Anak mereka, Aldi. Mama Rara dan Papa Andra khawatir karena anak mereka tidak pulang pulang. Padahal ini sudah sore. Mama Rara menghubungi Papa Andra untuk pulang karena Aldi hilang. Mama Rara sudah beruraian air mata saat menelpon Papa Andra. Sementara Aldi kecil terbangun karena merasa pahanya seperti tertimpa sesuatu. Yang benar, Kesya sedang tertidur di kaki Aldi. Aldi memandangi setiap inci tubuh Kesya. Aldi mengusap wajah Kesya yang lembut. Hanya ada bekas air mata yang mengalir di wajah Kesya. Aldi kasihan dengan Kesya yang lupa dengan tempat tinggalnya. Aldi juga tidak bisa berbuat apa apa dan bingung karena tak mengetahui dimana rumah Kesya.

"Ummhhh" Suara Kesya sedikit terdengar. Kesya perlahan lahan membuka matanya.

"Kaka? " panggil Kesya bangun dengan perlahan,dibantu oleh Aldi.kemudian Kesya mengusap matanya dan duduk di samping Aldi.

"Ka, Apa kaki kaka masih sakit? " tanya Kesya.

"Masih, tapi harus dicuci dulu biar gak infeksi"Kata Aldi. Walaupun Aldi masih umur yang terbilang cukup muda, Aldi sudah di latih dalam semua bidang, baik pertolongan pertama, olahraga, pekerjaan, dan bidang akademik. Begitu pun Kesya, tetapi karena biaya yang tidak cukup bisa untuk mengikutkan Kesya dalam sekolah khusus, Terpaksa Kesya hanya dapat mengikuti les biasa di sekolah itu pun hanya bisa sampai lulus SMP. Sementara Aldi yang dibantu keuangan perusahaan yang sudah di bangun Papa Andra dari nol,dapat menyelesaikan pembelajaran di sekolah khusus dan tambahan pembelajaran sore hari sampai kuliah.

" Ka, Apa gara gara Kesya,ka Al gak bisa cuci luka kaka"ucap Kesya merasa bersalah.

"Gak kok, Gakpapa. Lagian ini gak sobek" ucap Aldi. Kemudian Aldi mengajak Kesya bermain cipratan air. Kesya dan Aldi bermain sampai, Aldi kesakitan karena lukanya mengeluarkan darah. Kesya kaget dan membantu Aldi ke rumahnya.

"Ka, Kesya bantu ya kerumah kaka" ucap Kesya cemas. Darah di lutut Aldi tak berhenti mengalir. Kesya makin panik dan mencoba mencari kain atau apapun untuk bisa memberhentikan aliran darah Aldi. Aldi hanya bisa diam melihat Kesya yang mencari kain. Aldi mencoba menahan darahnya tetapi makin parah.

"Ka! Pakai selendang Kesya sementara aja ya ka. Biar berhenti mengalir darahnya" ucap Kesya sambil mencuci selendang nya di sungai, takut jika ada bakteri yang masih ada. Dengan perlahan Kesya membungkus luka Aldi dengan selendang. Kesya semakin mengencangkan ikatan selendangnya agar darah berhenti mengalir. Aldi hanya menggigit bibirnya sendiri menahan sakitnya.

"Sudah ka, Ayo kita ke rumah kaka" Kata Kesya. Aldi mengangguk dan berdiri di bantu Kesya. Walaupun badan Aldi agak tinggi dari Kesya,Semampu Kesya untuk membantu Aldi berjalan. Di jalan Kesya merasa lelah karena menopang tubuh Aldi yang begitu berat itu pikir Kesya. Sementara Aldi kagum dengan kesabaran dan kekuatan Kesya. Aldi yang dulunya sering tidak memiliki teman karena Sikapnya yang arogan dan tidak ingin menginginkan bantuan orang lain, Sekarang mulai berubah dengan melihat Kesya. Dengan penuh kesabaran Kesya telaten merawat lukanya. Aldi lebih nyaman berteman dengan Kesya.

"Ka, Kemana lagi? " tanya Kesya bingung karena ada pertigaan. Ucapan Kesya membuyarkan lamunan Aldi.

"Ke kiri lalu kita sampai" kata Aldi dengan singkat.

"Baiklah" kata Kesya melanjutkan perjalanan. Sesampainya di rumah Aldi, Kesya sedikit ragu untuk masuk. Rumah Aldi sedikit lebih besar dari pada rumahnya.

"Ka, Mungkin Kesya pulang dulu ya. Makasih udah mau jadi temen Kesya" ucap Kesya hendak pergi setelah membantu Aldi duduk di kursi depan rumahnya. Kesya menatap Aldi sebentar sambil menampilkan senyumannya kemudian pergi.

"Tunggu Kesya..! " panggil Aldi. Kesya pun berbalik dan berhenti.

"Kesya, bukankah kamu belum tau rumah kamu? " tanya Aldi.

"Oh iya ka, Mau tidur di kolong jembatan mungkin" tanya Kesya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Aldi menggeleng dan menggenggam tangan Kesya.

"Tinggal di rumah aku aja Kesya, Jangan tidur di kolong jembatan. Nanti ada ular gimana"ucap Aldi tersenyum jail.

"Apa!! Mana ular"tanya Kesya dengan panik dan memeluk Aldi. Sontak Aldi kaget mendapat pelukan tiba tiba dari Kesya. Kesya sendiri tidak mau melepaskan pelukannya karena takut akan ular.

"Gak ada kok"kata Aldi. Kesya melepas pelukannya dan berdiri dengan menunduk.

"Sementara kamu tinggal di rumah aku, Pasti Mama dan Papa akan setuju"Kata Aldi tersenyum.

"Makasih ka... Tapi Kesya akan tinggal malam ini saja. Besok Kesya akan mencari ibu"ucap Kesya. Aldi hanya diam.

"Aldi!!" Teriakan Nyaring pun terdengar kedua bocah cilik yang masih mengobrol. Dan ternyata Mama Rara memeluk Aldi yang masih berurai air mata.

"Ya ampun nakk, udah di cari in mama loh. kok gak pulang pulang. kamu habis dari mana? kamu terluka??? " tanya Mama Rara khawatir.

************

BERSAMBUNG...