5. thi's home

Saat kereta yang dinaiki Tang tang telah sampai, di kediaman perdana menteri tidak ada seorang pun yang menyambut kedatangan nya.

Namun Tang tang justru sangat senang melihatnya, karena ia tidak melihat para monster penghuni kediaman ini. Beda halnya dengan Cucu, pelayan itu merasa sedih melihat pangeran muda nya diabaikan bahkan oleh ayahnya sendiri.

Setelah mengantarkan Tang tang di kamar Nyonya Bai xiao, Cucu kemudian pergi mengatur pemandian untuk Tang tang, membersihkan tubuhnya.

Karena selama perjalanan empat hari Tang tang belum mandi. Bukan tanpa sebab Tang tang tidak ingin membersihkan tubuhnya, tetapi ia memang sengaja melakukan hal itu.

Itu semua atas permintaan Tang tang sendiri, yang ingin dirinya hanya akan tinggal di kediaman tempat Nyonya Bai xiao yang pernah tinggali dulu.

Menurutnya Tang tang akan mandi setelah ia sampai di kediaman perdana Mentri, dan mandi di pemandian tempat ibundanya pernah tinggali.

Tetapi yang tidak diketahui oleh Cucu, itu semua adalah alasan Tang tang saja, ini dikarenakan oleh tanah lumpur yang dipakai Tang tang. Tanah lumpur itu bukanlah lumpur biasa, melainkan percampuran ramuan serta obat-obatan yang telah diraciknya sendiri.

Yang berfungsi untuk menyegarkan kan dan mencerahkan kulitnya .

Dulu memang Tang tang tidak memperhatikan tubuhnya, karena ia sudah memiliki tubuh yang sangat sempurna serta ketampanan luar biasa. Namum sekarang ia sangat merawat kulitnya dan juga ketampanannya.

Karena Tang tang telah mendengar dari Ye Hua, bahwa kedua putra ayahnya yang bodoh itu memiliki bentuk tubuh yang atletis, serta ketampanan pangeran yang nomor satu di kerajaan Jin Lang Lang. Tentu saja Tang tang ingin kalah.

Karena ramuan itu bekerja sangat lambat bahkan bisa memakan waktu sampai dua hari, tentunya dengan waktu yang Tang tang punya selama empat hari, hasilnya pasti tidak mengecewakan.

Walaupun sebenarnya Tang tang tidak perlu melakukan hal ini, karena Tang tang memiliki wajah yang sedikit menggembul atau chubby, hidung yang mungil tetapi mancung, alis mata yang panjang namun sangat rapi, bulu matanya panjang sedikit lentik, bola mata itu, adalah bola mata yang sangat indah dengan warna hitam kelamnya dan jangan lupakan gigi kelincinya yang putih, menambahkan kesan yang imut dan lucu.

Namun itu semulah yang menyembunyikan kekejaman yang ada pada dirinya, tak ada yang tau seberapa berbahaya diri ini.

Tetapi karena belum pernah bertemu dengan para pangeran di kerajaan Jin Lang Ling, maka dari itu Tang tang membuat ramuan khusus untuk dirinya, itu untuk kewaspadaan jikalau ia terkangkap tidak siap."

Saat ini Tang tang sudah selesai dengan kegiatan berendam di kolam pemandian, hasil dari ramuan itu mengecewakan, kulit Tang tang yang putih kini semakin bercahaya.

Seperti cahaya permata yang tertimpa oleh cahaya matahari, seperti mutiara yang terendam dalam kelautan yang dalam.

Saat sedang memakai pakaiannya pintu kamar Tang tang diketuk oleh seseorang

"Tok... tok... tok..."

"pangeran saya Cucu..." sahutnya dari luar

"Silakan masuk bi..."

jawab Tang tang

Kemudian Cucu masuk kedalam sambil membawakan makan malam untuk pangeran,

"Pangeran ini makan mal..."

Saat ini Cucu tidak dapat melanjutkan kata-katanya, saat ia mengangkat kepalanya untuk menatap Pangeran. Cucu sungguh terkejut oleh ketampanan luar biasa pangeran, meskinpun dirinya sudah menduga kalau pengeran sangat tampan, tetapi tidak sampai ia bergumam

"Sungguh apakah aku diberkati untuk melihat dewa.." gumamnya.

Tang tang pun menyadarkan Cucu dengan mengguncang sedikit, bahu Cucu agar dirinya sadar dari lamunan.

Seakan tersadar dari hipnotis pangerannya Cucu berkata...

"Aakkhhh" maaf kan bibi pangeran, apakah bibi boleh menyentuh wajahmu..."

"Ha??"..

Tang tang pun sedikit terkejut atas permintaan pelayan tersebut kemudian Tang tang pun mengangguk, tanda kalau ia menyetujui atas pemintaan bibi pelayan itu.

Sambil menyentuh wajah Tang tang Cucu berkata,

"Sungguh bibi tidak menyangkah pangeran kecil yang dulu sering bermain sama bibi kini telah tumbuh begitu sempurna dengan wajah yang sangat tampan namun cantik secara bersamaan.."

Sambil mengingat kembali kenangan yang ada pada tubuhnya, ternyata Memeng benar Cucu sering bermain dengannya pada saat usianya masih tiga tahun.

Tang tang yang mendengar hanya mampu tersenyum, sambil berkata

"Ayyo bi... aku tampan tidak cantik" sahut Tang tang.

"Iya-iya... bibi tau.."

"Pangeran dirimu harus berhati - hati..." kata Cucu.

"Berhati-hati maksud bibi..?"

Tanya Tang tang bingung, tidak mengerti.

"Iya Pangerang.." dengan ketampanan sekaligus kecantikan yang Pangerang punya, itu akan menjadi sedikit masalah buat pangeran.

Karena mungkin tidak hanya para putri yang terhipnotis mungkin juga para Pangerang lainnya akan jatuh kedalam pesonanya pangeran.

katanya sambil berjalan, Cucu manuruh makan malam Tang tang di meja.

"Ppttt hahahaha.."

kenapa bibi bisa sampai kepikiran kesana ...? tanyanya

"Itu cuman pendapat bibi saja...? jawab cucu.

acuh karena, dirinya dikira buat lelucon.

Silakan dimakan dulu pangeran makanan anda sebelum nanti dingi dingin.

Tang tang pun berjalan kemeja sambil duduk di bangku, menikmati makanannya dengan hikmat.

"Oh, iya bibi ingin keluar apa ada yang dibutuhkan oleh pangeran lagi."

"Tidak bi... bibi silakan istirahat juga"

jawab Tang tang.

Setelah kepergian Cucu, Tang tang melangkahkan kakinya ke arah jendela, menikmati semilir angin malam menerpa wajah damainya dengan lembut, sambil menutup matanya yang indah.

Jangan tanyakan kenapa Tang tang tidak menghabiskan makan malam, karena dirinya memang jarang memakan - makanan jika pun iya, Tang tang hanya akan makan buah persik saja karena dengan mengonsumsi buah persik, darinya tidak akan merasa kelaparan, bahkan itu bisa sampai berbulan-bulan lamanya, dan juga itu akan menambah kekuatan tenaga dalam.

Tetapi yang tidak disadari oleh Tang tang sendiri adalah, tubuhnya kini sedang didakap oleh sebuah banyangan hitam dari belakang.

Bayangan itu memang mengawasi dirinya sejak pertama kali ia datang di kediaman perdana menteri, dan sekarang bayangan itu semakin akrab dengan tubuhnya, dengan memeluknya erat takut jika di lepaskan lelaki yang di peluknya ini akan pergi meninggalkannya jauh.

Ketika mata yang kelam itu terbuka alangkah terkejutnya Tang tang, saat ini ia melihat ada sebuah mawar hitam yang tumbuh sendiri, tengah - tengah banyaknya bunga Lily yang tumbuh. Sebab sebelum mata matanya tertutup Tang tang tidak melihat adanya mawar yang tumbuh disana.

Merasa penasaran Tang tang pun keluar menuju taman tempat mawar hitam itu tumbuh, merasa kesal sebab mawar itu tidak bisa dicabut, justru jari tangannya malah tidak sengaja menyentuh duri mawar itu.

Saat ingin membersihkan darah dijari itu, dengan memasukan jarinya, kedalam mulutnya sendiri. Secara bersamaan darah itu juga turun dan jatuh pada, kelopak mawar dan mawar itu mengeluarkan, cahaya berwarna hitam kemerahan.

Karena silau Tang tang pun menutup kedua matanya dan ketika mata itu terbuka alangkah terkejutnya ia, sekarang dirinya berada di sebuah taman dengan gugurnya bunga sakura dan lebatnya buah persik.