suasana dalam kamar itu begitu tenang. Gilang tak melepas genggaman tangannya pada Gita yang berbaring disampingnya, sudah pagi namun Gita tak mau membuka matanya membuat Gilang khawatir, Gilang hanya memandang wajah polos sang istri, diperhatikannya rupa Gita yang terlelap dimana dia memiliki alis yang cukup tebal bulu mata yang tak terlalu lenting hidung yang mungil serta bibir yang tipis.
Jari mas Gilang berjalan mengikuti setiap pola pada wajah Gita dan berhenti tepat dibibir mungil tersebut, ia mengelus bibir Gita lembut dengan jari telunjuknya kemudian ia mengikis jarak anatara dirinya dan mengecup bibir ranum sang istri. namun saat bibir mereka bertemu, Gilang merasa tak puas ia mulai menjilat bibir Gita dengan lidahya secara perlahan dan ternyata membuat bibir itu sedikit terbuka, mengetahui itu Gilang tersenyum dan kini ia mencium bibir Gita, tak hanya mencium dia juga melumat bibir itu.