Cinta dan Dengki

“Ma…” Richard menghubungi Marissa; ibunya, sesaat setelah Sara kembali pergi, dengan nada sangat terluka.

“Hei sayang, ada apa? Kenapa terdengar lemas?”

“Bisa temani aku sebentar? Aku butuh cerita. Tolong datang sekarang...”

.

.

.

.

.

“Ma, aku ingin punya waktu lebih banyak untuk Sara. Aku harus berhenti dan bangun usaha sendiri, dengan begitu aku punya waktu lebih banyak untuk Sara.”

“See? Mama sudah bilang kan sejak dulu, pekerjaan itu terlalu berat, gaji nya pun tidak seberapa. Biarkan mama dan papa membantu kali ini, ya Richard?”

“Tolong bantu aku. Sekali ini saja. Selama 22 tahun aku tidak pernah minta apapun. Semua aku kerjakan sendiri, aku berusaha sendiri. Mama tahu itu. Kali ini aku butuh bantuan mama, sangat butuh. Tolong bantu aku sekali ini saja dalam hidupku."

“Sayang, jangan berkata seperti itu. Apapun akan mama lakukan untuk kamu. Mama hanya tidak mau lihat kamu terluka... Sara, apakah dia benar-benar berkomitmen dengan kamu?”