Hak Sang Suami

Masih pada malam yang sama, Helen tiba di apartemen saudara laki-lakinya. Saat membukakan pintu, dipandangi baik-baik wajah Renas; pria itu terlihat begitu kacau. Helen mengikuti Renas menuju ruang tengah. Saat itu keadaan apartemen nya gelap, hanya lampu di kamar yang dibiarkan menyala, selebihnya padam.

Renas duduk di sofá, menghembuskan satu nafas panjang kemudian kembali meneguk anggur merah nya. Helen melihat terdapat dua botol Ferrari brut di meja; satu botol masih tersegel rapat sementara satu botol lainnya sudah habis hingga tetes terakhir. Renas belum juga mabuk, masih dengan kesadaran penuh.

“Sudah kah kamu lihat?”

Helen meletakkan clutch yang ia bawa di pangkuannya, duduk berhadapan dengan kakak laki-lakinya. Renas sungguh terlihat kacau; siapapun yang melihatnya saat itu dapat langsung mengerti.