Malam itu Renas tidak dapat memejamkan mata nya, tidak dapat beristirahat sebagaimana mestinya. Pikiran nya begitu keruh dan kacau, hati nya hancur berkeping-keping. Masih memikirkan Sara; awal bertemu, awal mereka berciuman dan bercinta, awal mereka memulai segalanya, betapa kejamnya wanita itu hingga tega menyudahi pernikahan nya.
Pukul dua dini hari, pria itu beranjak dari ranjang menuju ruang kerja pribadi nya.
Meja kerjanya dipenuhi dengan beberapa bendel laporan, kertas yang berserakan, beberapa buku motivasi dan agama, dan terdapat satu yang sangat memicu kemarahan Renas. Dibawah semua kertas yang terdapat di atas meja kerja nya, terselip satu sketsa yacht yang telah ia selesaikan sejak akhir Mei 2015.
Renas Karim yang seketika itu juga mengingat Sara dan setiap kenangan dengan istrinya itu, membanting laptop miliknya ke dinding dan merobek sketsa tersebut hingga tidak lagi terhitung kepingan nya.
Semua nya sia-sia.