PESANTREN DARUSSALAM
Di Taman Pesantren Darussalam Lagi..
"Iraha tah?" tanya Fitra.
"Ayeuna oge kenging a, yuk ka imah pak kyai Abdullah." jawab Titah.
"Oke.." seru Fitra.
Di Warung Mang Udin..
"Assalamu'alaikum." Rivan memberikan salam pada Kamil.
"Wa'alaikumussalam." Kamil menjawab salam dari Rivan.
"Cie yang di hukum aa, oh ya mil, aku minta es teh manis dong ya, panas nih, tenggorokan juga kering nih." kata Rivan yang meledek Kamil.
"Oh ya tunggu sebentar ya." sambung Kamil.
"Iya.." seru Rivan.
PESANTREN DARUSSALAM
DI RUMAH PAK KYAI ABDULLAH
Di Teras Depan Rumah Pak Kyai Abdullah..
"Assalamu'alaikum." Titah dan Fitra memberikan salam pada umi Fatimah.
"Wa'alaikumussalam." umi Fatimah menjawab salam dari Fitra dan Titah.
"Nek, abah aya teu di imah?" tanya Fitra.
"Henteu aya Fitra, meureun sakedap deui wangsul, antos wae di imah baheula nya, aya peryogi nya eujeung abah anjeun, Fitra, Titah?" tanya umi Fatimah.
"Oh muhun lamun kitu abdi jeung Titah antos di imah wae nek." jawab Fitra.
"Oh nya atos lamun kitu mangga lebet ulah diluar, tah.." kata umi Fatimah.
"Muhun nek.." seru Fitroh.
"Muhun umi Fatimah, aya naon?" tanya Titah.
"Eta si kasep kamana?"
"Hapunten umi Fatimah, si kasep teh saha?"
"Si kasep mangsa henteu teurang da, si kasep eta anu seneng jalan duaan kalawan anjeun malih maraneh duaan pan parantos ta'aruf, kumaha da?"
"Kamil maksudnya tah.." kata Fitra.
"Oh Kamil ya a.." sambung Titah.
"Muhun.." kata Fitroh dan umi Fatimah.
"Kamil di warung mang Udin, umi.", jawab Titah.
"Di warungnya si Udin, ngapain di sana?"
"Kalau itu Titah tidak bisa jawab umi, takut salah, kalau boleh bisa tanya dengan aa Fitra saja umi."
"Tra, Kamil ngapain di warungnya Udin?"
" Waduh nenek pake nanya aku lagi, waduh jawab apa ya saya. " kata Fitroh di dalam hati.
"Yeh ini bocah di tanya malah diam saja, tra.. Fitra.." sambung umi Fatimah.
"Em hehe.." Fitra hanya tertawa.
"Hmm, malah ketawa lagi, jawab ngapain Kamil di warungnya Udin?"
"Fitra hukum nek."
"Kunaon Kamil, anjeun hukum tra, waduh anjeun ieu, ayeuna anjeun telepon anjeunna suruh balik, eh ka imah abah, gancang ayeuna ulah pake ajeng nya tra."
"Muhun nek, ieu Fitra telepon suruh balik ayeuna."
"Assalamu'alaikum." pak kyai Abdullah memberikan salam pada Titah, Fitra dan umi Fatimah.
"Wa'alaikumussalam." Titah, Fitra dan umi Fatimah menjawab salam dari pak kyai Abdullah.
"Nah tuh abah pulang, tra teleponnya di belakang gih.." pinta umi Fatimah.
"Muhun nek.." kata Fitra patuh.
"Ada Titah, Kamil mana?" tanya pak kyai Abdullah.
"Di warungnya mang Udin, pak kyai Abdullah." jawab Titah lagi.
"Oh.., mi buatkan minum ya." pinta pak kyai Abdullah.
"Muhun abah.." kata umi Fatimah patuh.
"Loh ada Fitra juga."
"Muhun bah, tah.." Fitra memberikan kode pada Titah.
"Oh ya pak kyai Abdullah, ada yang saya ingin bicarakan dengan pak kyai Abdullah." kata Titah.
"Apa itu?"
"Soal ta'aruf pak kyai Abdullah."
"Ta'aruf, ta'aruf kamu dengan Kamil maksudnya?"
"Bukan abah, tapi ta'aruf Fitra."
"Kamu, dengan siapa tra?"
"Dengan sepupunya Rivan, bah."
"Oh gitu, ya sudah kalau begitu nanti kita atur ya pertemuan kamu dengan sepupunya Rivan, tapi Rivan nya sudah tahu belum?"n
"Belum tahu bah, tadi telepon Kamil dan sekalian tanya Kamil masih sama Rivan atau tidak, Kamil bilang, iya, masih, mungkin nanti Kamil ke sini bersama Rivan, bah."
"Oh gitu, ya sudah kita tunggu saja ya." kata pak kyai Abdullah.
"Iya bah.." seru Fitra dan Titah.
Di Warung Mang Udin..
"Assalamu'alaikum." mang Udin memberikan salam pada Kamil dan Rivan.
"Wa'alaikumussalam mang.." Rivan dan Kamil menjawab salam dari mang Udin.
"Loh kok kamu sama Rivan, mil, bukannya tadi kamu sama Titah ya yang menunggu warung mang Udin, Titah mana?" tanya mang Udin.
"Titah di culik mang." jawab Kamil.
"Haa.., yang benar kamu, Titah di culik, waduh, eh kok kamu gak panik sih mil, Titah kan di culek, eh salah di culik maksudnya?"
"Haha.." Rivan hanya bisa tertawa melihat mang Udin yang panik.
"Eh bocah malah ketawa lagi, haha hehe, haha hehe." keluh mang Udin.
"Bagaimana Kamil tidak panik mang, orang yang culik Titah kakaknya sendiri aa Fitra, mang.., haha.." jawab Rivan sambil tertawa.
"Oh Fitra yang culik, itu mah bukan di culik tapi di bawa ke kandangnya untuk belajar hmm.." keluh mang Udin lagi.
"Ah sudah, yuk kita pulang, di suruh aa pulang, mang, Kamil dan Rivan pulang ke kandang ya." kata Kamil.
"Ke kandang, kandang mana?" tanya Rivan.
"Pesantren Darussalam maksudnya van." jawab Kamil.
"Oh, iya deh yuk pulang ke kandang, mang pulang ya." kata Rivan yang pamit pada mang Udin.
"Assalamu'alaikum." Rivan dan Kamil memberikan salam pada mang Udin.
"Wa'alaikumussalam." mang Udin menjawab salam dari Rivan dan Kamil.
PESANTREN DARUSSALAM
DI RUMAH PAK KYAI ABDULLAH
Di Ruang Tamu..
"Duh Kamil dan Rivan mana sih, lama banget."!kata Fitra yang gelisah menunggu Kamil dan Rivan datang ke rumah pak kyai Abdullah.
"Sabar a.." sambung Titah.
"Muhun tra, sabar atuh.." sambung pak kyai Abdullah juga.
Di Teras Depan Rumah Pak Kyai Abdullah..
"Assalamu'alaikum." Rivan dan Kamil memberikan salam pada Titah, pak kyai Abdullah, Fitra, dan umi Fatimah.
Di Ruang Tamu Lagi..
"Wa'alaikumussalam." pak kyai Abdullah, Fitra, Titah dan umi Fatimah menjawab salam dari Rivan dan Kamil.
"Siapa ya bah?" tanya umi Fatimah.
"Tidak tahu umi." jawab pak kyai Abdullah.
"Tra.."
"Muhun bah, aya naon?" tanya Fitroh.
"Anjeun tingali aya saha di luar nya." jawab pak kyai Abdullah.
"Muhun bah.." seru Fitra.
Di Teras Depan Rumah Pak Kyai Abdullah Lagi..
"Assalamu'alaikum." Rivan dan Kamil memberikan salam pada Fitra.
"Wa'alaikumussalam." Fitra menjawab salam dari Rivan dan Kamil.
"Alhamdulillah ada kamu van di sini." kata Fitra.
"Haaaa maksudnya a?" tanya Rivan dengan heran.
"Sudah yuk masuk saja dulu nanti biar aa jelaskan dan abah juga mau ngomong dengan kamu." jawab Fitra.
Di Ruang Tamu..
"Assalamu'alaikum." Kamil, Fitra dan Rivan memberikan salam pada pak kyai Abdullah, umi Fatimah dan Titah.
"Wa'alaikumussalam." pak kyai Abdullah, umi Fatimah dan Titah menjawab salam dari Kamil, Fitra dan Rivan.
"Umi buatkan minum lagi ya bi untuk Rivan dan Kamil." kata umi Fatimah.
"Muhun umi." sambung pak kyai Abdullah.
"Oh ya Rivan sepupu kamu namanya siapa?" tanya pak kyai Abdullah.
"Maaf sebelumnya pak kyai, sepupu saya yang mana ya?" tanya Rivan juga.
"Sebentar ya van, tah, tra, yang mana?"
"Maaf pak kyai Abdullah biar aa yang menjawabnya."
"Oh ya, Fitra silahkan di jawab." kata pak kyai Abdullah.
"Oh baik bah.." sambung Fitra.
"Sepupu kamu yang datang ke acara lamaran kamu di pesantren Darussalam kemarin van."
"Oh, itu mbak Ningrum, a namanya." kata Rivan.
"Oh, jadi seperti ini van, bapak ingin ta'aruf kan Fitra dengan sepupumu, bisa kamu minta orang tuamu dan sepupumu untuk ke pesantren Darussalam lusa?"
"InsyaAllah bisa pak kyai, nanti saya akan mengabari pak kyai segera."
"Baik, bapak tunggu kabar kamu ya besok." kata pak kyai Abdullah.
"Iya pak kyai Abdullah." sambung Rivan.
"Alhamdulillah adzan dzuhur." kata Titah.
"Sudah dzuhur yuk kita ke masjid untuk jama'ah." sambung pak kyai Abdullah.