145. Sedikit Rasa Iri

Pamela tampak cantik mengenakan gaun tanpa lengan berwarna merah jambu. Dennis merangkul bahunya dengan sayang, seolah ingin menunjukkan pada dunia bahwa Pamela adalah wanita miliknya.

Mereka memesan Rib Eye Steak. Sedangkan Rissa lebih suka memesan Chicken Steak. Ia teringat dulu saat kencan bersama Charlos, ia memakan steak ayam. Rasanya sangat lezat.

Seorang pria dari meja seberang memanggil Dennis. Ternyata itu adalah teman SMA-nya.

"Beb, aku mau makan bersama Juan dulu ya. Boleh tidak?" tanya Dennis.

"Boleh, Beb," jawab Pamela sambil tersenyum.

Dennis meremas pundak Pamela, lalu ia mengangkat piringnya dan membawanya ke meja temannya yang bernama Juan itu. Syukurlah. Jadi sekarang Rissa bisa lebih bebas berbicara berdua dengan Pamela.

"Bagaimana kabarmu, Pamela?" tanya Rissa.

"Baik. Sangat baik." Pamela tampak berseri-seri. "Oh iya. Kata Esther, sekarang kamu pindah lagi ke Bandung. Apa itu benar?"

"Ya, Mel. Aku sekarang tinggal di Bandung lagi."