146. Tiga Penghasilan

Malam itu Rissa mencoba untuk mengirim pesan singkat pada Charlos. Selalu saja ia yang memulai duluan untuk menghubungi Charlos. Ya sudah tidak apa-apa. Hanya mengirim pesan singkat, apa salahnya?

Rissa menarik napas dalam-dalam, lalu mulai mengetik.

"Hai, Charlos. Apa kabar?"

Hanya itu yang bisa Rissa ketik. Ia tidak berani menanyakan hal yang lain. Bagaimana jika… Ah sudahlah. Sejak tadi sore ia terus menerus memikirkan segala hal yang bahkan belum tentu terjadi.

Pesan itu tidak segera dibuka. Ini sudah pukul setengah dua belas malam. Charlos mungkin sudah tidur. Rissa mematikan ponselnya, lalu tertidur.

***

Keesokan harinya Rissa terbangun di pagi hari dan seperti biasa ia muntah-muntah. Ia masih saja stress. Ia masih belum sempat ke dokter. Nanti saja kalau ia sudah gajian dan kalau mentalnya sudah siap.

Salahnya sendiri. Mungkin makannya tidak teratur dan ia tidur larut malam. Dan lagi udara malam memang dingin. Ia pasti masuk angin.