179. Sedikit Lebih Akrab Dengan Senior

Café Millenial tampak sibuk di sore hari. Rissa sibuk bulak balik mengantarkan pesanan. Meskipun sudah seminggu ia tidak bekerja, ia masih ingat seperti apa cara kerja di sini. Syukurlah karena hari ini Sisil kerja pagi. Jadi mereka tidak banyak berbicara.

Sisil tidak berani menegurnya. Sama halnya dengan Rissa. Ia juga tidak berani menegur Sisil. Wanita itu tampak sangat mengerikan. Ia hanya sempat mendengarnya bergosip lagi dengan Farah tentang CEO tampan berlesung pipi. Ceritanya tidak begitu jelas. Rissa juga tidak berani memanjangkan kupingnya. Ia bisa kaget setengah mati kalau tiba-tiba ada sebuah pisau menebas kupingnya.