289. Pengakuan Ema

Charlos tersenyum miring. Tentu saja Gavin yang lebih banyak menjalankan bisnis daripada Gladys. Wanita itu lebih senang berbelanja dan menghabiskan uang. Apa jangan-jangan Pak Michael dengan senang hati menikahkan putrinya yang boros itu dengan Charlos agar bebannya berkurang sedikit?

Kemudian makanan datang. Ema tampak terkesima melihat makanan di hadapannya. Ia menggosok-gosok tangannya sambil tersenyum lebar.

"Ayo, Ema. Silakan makan," kata Charlos sambil menggerakkan tangannya.

"Baik, Pak." Ema mengangguk.

Daging steak mengepulkan asap. Aromanya begitu menggiurkan. Charlos memotong steak itu dengan pisau dan garpu dan kemudian menyantapnya. Ema tampak gugup. Susah payah ia memotong steaknya. Tangannya terbalik memegang garpu dan pisau. Garpu di tangan kanan, pisau di tangan kiri. Tangan kanannya menarik steaknya, sementara pisau digesek-gesek dengan tingkat kenapsuan yang cukup tinggi.