Jarum jam baru menunjukkan pukul enam lebih duapuluh, tapi Dita sudah sampai di sekolah dan berjalan dengan terburu-buru menuju kelas. Wajahnya tampak tertekan dengan kantung mata hitam yang terlihat jelas. Sedari tadi malam, Dita sama sekali tidak tidur akibat ucapan putus tiba-tiba dari Galen.
Sekarang Dita berniat berangkat pagi guna meminta penjelasan. Ponsel Galen semenjak dia berkata putus, sudah tidak lagi aktif. Tadi saat Dita pergi ke rumahnya, tidak ada tanda-tanda cowok itu sama sekali. Jadi kesimpulan Dita, mungkin Galen sudah berangkat duluan.
"Bangsat!"
Dita mengumpat setelah sampai di kelas, dia tidak mendapati orang yang dia cari. Di dalam kelas hanya ada beberapa orang yang menatapnya heran.
Dengan hati dongkol, Dita berjalan ke tempat duduknya. Dia akan menunggu sampai Galen menunjukkan batang hidungnya.