Hari sudah semakin malam tapi tidak ada tanda-tanda hujan akan berhenti, sementara perutku sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu. Romi masih belum pulang dari mengantar Intan.
Aku memeluk tubuhku lalu menggosok perutku yang berbunyi karena lapar.
“Romi,” rengekku karena aku sudah sangat lapar.
Aku segera bangkit dan berjalan ke jendela, mengintip keadaan luar, mungkin karena lapar aku tidak mendengar Romi datang.
“Arghhh!” dengusku kesal karena halaman rumah terlihat sepi, hanya terlihat hujan yang turun kembali deras. Segera saja aku meraih ponselku dan pertama kali yang aku lihat adalah foto chocolate cake dengan strowbery diatasnya.
“Laper,” kataku pada ponselku, segera saja ku geser layar ponselku dan mencari nomor Romi.
"Kemana sih ini anak?!" protesku sambil berjalan mondar-mandir mencoba menghubungi Romi.
"Hallo, kamu dimana sih?" tanyaku buru-buru begitu Romi mengangkat telfonku.
"Ada apa mbak?"