Bab 29

"Monyet!" sahutku kesal.

"Lanjut besok Din...gue ngantuk nih..." jujur aku memang ngantuk sekali. Sejak acara pernikahan Dion aku kurang tidur dan belum lagi kucing-kucingan dengan Armand, itu sangat melelahkan.

"Sonia.....jangan mengalihkan pembicaraan!! gue denger suara cowok!" protes Dini.

"Din..." belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku Armand meraih pinggangku dan menarikku dekat dalam pelukannya.

"Armand..!!" pekikku kaget.

Tercium bau alkhohol dari nafasnya.

"kau mabuk?!" seruku kesal.

Armand meraih handphoneku dan meletakkan dimeja dapur dan tanpa kusadari bibirnya sudah mendarat dibibirku dengan ganas. Sesaat otakku tak bisa berfikir karena syok.

"Nia..Nia..!" seru Dini samar-samar ditelfon.

-

Dering suara handphone yang keras membuat Byon mengumpat keras. Dilayar muncul nama Dini dan astaga Byon menggeram pelan.

"By... lo tahu sesuatu tentang Nia yang gue ga tahu ga?" berondong Dini.