Bab 31

Kepalaku terasa berat sekali dan aku mengernyit karena hidungku diserang oleh bau tajam obat-obatan.

Saat ku buka mataku tampak wajah Byon dan Damian yang cemas. Aku mengernyit dimana aku berada dan kenapa ada Byon.

"Lo di rumah sakit!!" ucap Byon menyadari kebingunganku.

"Lo tadi pingsan..dan dokter bilang..." Byon menarik nafas dalam-dalam.

Sesaat kulihat Damian meraih tangan Byon dan menggenggam erat tangannya.

"Kalian berkencan??" tanyaku heran dengan seuntai senyum.

"Kami sudah resmi pacaran hampir satu bulan..." kata Damian.

Surprise...

Aku tersenyum dan meraih tangan Byon dan memeluknya.

"Selamat By....gue ikut senang banget...kalau Damian nyakitin elo bilang aja..." kami berdua saling berpelukan dan tertawa.

"Selamat Dam...jaga sobat gue ya..." kataku seraya menjabat tangan Damian.

Damian tersenyum dan mengusap kepalaku.

"Selamat juga buat lu ..sebentar lagi akan jadi mama...dan jadi nyonya Armand..." seketika itu juga tawaku hilang.

Mama?