“Kami semua mau tetap di sini!”
“Kita akan ikut melindungi Siti dan Sita!”
Anak-anak terus menyahuti Bagya, yang tengah membujuk mereka untuk pergi ke balai desa.
“Sudahlah, Bagya. Jangan dipaksa. Yang penting kita akan menjaga mereka sebaik mungkin.” Fa menepuk pundak sahabatnya itu.
Bagya menghela napas. “Baiklah, tapi kalian harus terus di dalam, jangan ikut-ikutan keluar…”
“Jangan remehkan kami! Kami sudah belajar beladiri dari pak Fa dan mas Dar!” Salah satu dari anak-anak itu maju sembari membusungkan dada.
Manur berjongkok di hadapan Dimas, memberikan senyum hangat. “Kalian berjaga di tengah, ya. Kalau semuanya berjaga di depan dan belakang, nanti Siti dan Sita sendirian. Kalian teman mereka kan? Kalian bisa sekalian menenangkan dan menghibur mereka.”
“Aku juga berjaga di dalam, kok.” Fa mengacak rambut Dimas. “Nah, mari kita susun strategi untuk melawan mereka.”