Daru terus berjalan lunglai tak tentu arah. Darah di kepalanya seakan menggelegak. Tentu saja dia ingin terus berusaha seperti kata Niskala. Ingin menyelamatkan orang-orang Narekta. Ingin melihat dunia tanpa kekejaman Nagrasala. Daru tak ingin orang-orang bernasib seperti dirinya, kehilangan mereka yang terkasih. Ia tak ingin kematian Manur dan yang lainnya menjadi sia-sia. Sayangnya, sekali lagi, dia tak memiliki petunjuk apa pun.
Tapi tetap saja, Daru tak bisa memungkiri ucapan-ucapan Niskala. Prajurit Narekta memang dilatih untuk melakukan hal-hal yang tak bisa dilakukan orang biasa: berperang, melawan kejahatan, menjadi pelindung, dan masih banyak lagi. Ya, Daru memang bukan prajurit lagi. Namun, prinsip itu jelas masih tertinggal di benaknya. Kalau tidak, dia tak akan maju ke depan, berperang melawan Nagrasala, hal yang tak bisa dilakukan orang-orang kebanyakan.
Sekarang, pertanyaannya adalah: apakah dirinya sudah menjadi orang biasa yang tak sanggup melawan?