Arya tersenyum bodoh. Masih terngiang-ngiang di telinganya permintaan ingin mati dari Anggi beberapa menit lalu. Arya tak mampu membayangkan betapa tertekannya Anggi saat ini.
Setelah permintaan Anggi yang ingin mati, cewek itu hanya menangis sesegukan di samping Arya tanpa melakukan hal bodoh yang mampu mewujudkan permintaan ingin mati itu. Sementara Arya hanya terduduk kaku, sejak kemarin setiap berhadapan dengan Anggi, Arya berubah menjadi orang idiot yang tak tahu harus melakukan apa.
Kini Anggi tertidur lelap dengan posisi duduk dan kepala bersandar pada kaca mobil. Bising jalanan tak mengusik tidurnya yang terlihat tidak nyaman.
"Gue bodoh karena nggak mampu menjadi seseorang yang berguna buat lo," bisik Arya pelan. Tangannya membelai surai rambut Anggi.
Arya mengusap jidat Anggi yang berkerut. "Masalah itu jangan dibawa ke alam mimpi, Nggi."
Anggi melakukan pergerakan pelan mencari posisi ternyaman.