Kenapa kamu mengisi hatiku dengan duka cita?
__
"Pak Rudi, tolong antar teh hangat ke ruangan saya."
Satria mengakhiri percakapan dengan seorang OB, ia memerintah bawahannya itu dengan nada ramah. Sesaat setelah itu Satria kembali memasuki ruangan kerja. Ruangan kerja Satria tidak begitu luas, hanya ada meja kerja, rak buku disudut ruangan, satu set sofa dan jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan kota.
Tertera papan nama Satria di atas meja kerjanya dengan jabatan manejer personalia.
"Lo mau makan?" tanya Satria pada cewek yang duduk di sofa yang ada di ruangannya.
Mata Satria memutar karena tak mendapat respon. Cewek itu hanya diam. Satria tak dapat membaca pikiran cewek yang hanya memasang ekspresi datar tersebut.
"Atau lo mau es krim?" tanya Satria sekali lagi.
"Anggi?" Kini Satria lebih berani untuk mengajak cewek itu berkomunikasi. Ia duduk di sampingnya, lalu meraih telapak tangan Anggi yang terpangku di atas paha.