14

Bel pulang sekolah udah bunyi sejak 10 menit yang lalu. Dan sekarang gue lagi di atap sekolah. Nunggu kak Tristan yang nyuruh gue kesini sepulang sekolah. Tapi udah tiga menit gue duduk disini dia belum dateng juga.

Gue ngelirik jam tangan gue. Oke, semenit lagi dia gak dateng, gue pul--

"Tam,"

Gue langsung dongak denger suara cowok yang sangat-sangat gue kenalin. Dia duduk disamping gue. "Kenapa, kak?" Tanya gue.

"Lo denger obrolan gue pas istirahat, kan?"

"Iya, kak." Jawab gue sambil mengangguk.

"Gue harap lo gak salah paham, Tam."

Menoleh, gue ngeliat dia yang juga natap gue. Lembut. Meskipun gue denger suaranya yang dingin, tapi tatapannya lembut.

Chu~

Entah sejak kapan bibirnya ada di bibir gue dan gue sama sekali hanya bisa diam membeku dengan mata gue yang masih menatap iris cokelatnya. Hanya bisa diam tanpa tau mau bagaimana gue bertindak. Otak gue sama sekali kosong saat ini. Gak tau mau ngapain dan harus apa.