28

"Bundaaaa,"

Bunda menoleh, melihat Tama yang baru pulang dan melihat raut wajah anak gadisnya yang murung.

"Kenapa mukanya cemberut gitu? Ada masalah sama Tristan?" Tanya bunda saat Tama membaringkan kepalanya diatas paha bunda.

Tama menggeleng, ia memajukan bibir bawahnya. "Kak Tristan akhir-akhir ini sering sakit, bund. Tama bingung dia itu sakit apaan."

"Emangnya gak kamu tanya dia sakit apaan?" Bunda mulai mengusap rambut Tama.

"Udah. Tapi dia tetep gak mau jawab pertanyaan Tama, kan kesel jadinya. Setiap ditanya sakit apa, dia pasti jawabnya 'gue gak papa kok, Tam. Sakit biasa doang ini' Tama mana percaya dia sakit biasa doang."

Bunda mengulas senyum. Kemudian ia mencubit gemas pipi Tama membuat cewek itu terpekik dan meringis. "Ya harusnya kamu percaya dong sama dia kalo sakit dia gak parah yang kamu kira. Bisa aja kan dia sakit karna kecapekan makanya dia lemes terus akhir-akhir ini."