Sudah menikah hampir 2 tahun, sampai sekarang ini, Tama sama sekali belum mendapatkan hasil. Mereka berdua sudah berusaha agar mendapatkan momongan, tapi sepertinya Allah masih belum memberi mereka hadiah.
Tristan terus memberikan masukan kepada istrinya agar tetap sabar. Karena memang, tidak selamanya langsung menikah sudah mendapatkan momongan. Tama bahkan hampir menyerah karena itu.
Ia iri melihat sahabat-sahabatnya yang sudah mempunyai anak. Ia iri melihat para Ibu yang mengantar-jemput anaknya. Ia iri melihat para Ibu menyuapi anaknya makan. Ia iri melihat para Ibu membacakan cerita untuk anaknya sebelum tidur. Dan ia iri akan segala para Ibu lakukan pada anaknya.
Tapi beruntung Tristan orang yang tenang dan penyabar, selalu mendukung usaha Tama. Sejujurnya, ia juga mengharapkan kehadiran sosok kecil diantara mereka berdua. Mungkin, memang belum tepat waktunya mereka mempunyai seorang bayi.